MediaJatim.com, Jayapura – Madura United mengalami kekalahan terbesar di Liga 1 musim ini. Laskar Sape Kerrab takluk dari Mutiara Hitam dengan 6 gol tanpa balas. Kekalahan ini membuat Madura United harus tergeser ke posisi empat klasemen sementara.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kekalahan terbesar Madura United ini tercipta. Tidak tampilnya Greg Nwokolo, Rafael Maitimo, Fabiano Beltrame dan Benny Wahyudi, jelas sangat mempengaruhi.
Duet Alberto Antonio de Paula dan Bayu Gatra Sanggiawan yang ditugaskan membombardir lini pertahanan Persipura Jayapura tidak berjalan dengan baik. Jelas, tidak adanya Greg Nwokolo sangat terasa di penyerangan Madura United.
Rasanya bukan hanya itu saja. Kehilangan finisher jitu yang dimilikinya, Rafael Maitimo juga menyebabkan klub besutan Milo Seslija tidak dapat mencetak gol. Rafael Maitimo yang masih dibekap cedera menjadikan Madura United tak lagi ganas ketika masuk di kotak penalti lawan.
“Inilah hasil yang kurang baik buat Madura, hasil 6-0 ini tidak diinginkan oleh kami. Persipura bermain lebih taktikal, di babak pertama mereka punya 3 peluang dan tiga-tiganya menjadi gol. Sedangkan Madura yang memiliki peluang yang sama tetapi tidak dapat dikonversi menjadi gol. Madura terus berusaha untuk tampil lebih baik. Inilah sepakbola, apapun hasilnya harus diterima. Kami tidak dapat berhenti sampai di sini saja,” ujar pelatih Madura United, Milomir Seslija.
Disamping itu kehilangan dua bek andalannya, Fabiano Beltrame dan Benny Wahyudi membuat Marcell Sacramento, Hilton Moreira dan Boaz Solossa leluasa menembus lini pertahanan Madura United. Serangan balik Persipura kerapkali membuat duet Munhar dan Fakhrudin W Ariyanto kewalahan.
Bahkan eks pelatih Arema FC itu juga mengapresiasi penampilan cemerlang kapten Persipura Jayapura, Boaz Solossa. “Boaz dalam pertandingan ini bermain dengan baik. Ini sesuatu yang luar bisa buat Persipura dan fans,” kata coach Milo.
Penampilan gemilang Persipura Jayapura juga tidak lepas dari permainan Madura United yang cepat kehilangan bola lantaran lapangan yang kurang rata dan pressing ketat yang diterapkan Boaz Solossa dkk. Meski pada dasarnya Persipura harus juga bersusah payah menembus lini tengah Madura United.
“Sebenarnya Persipura tidak mudah menembus lini tengah Madura. Hanya secara organisasi taktikal lini tengah Persipura lebih unggul. Sebenarnya melawan Persipura harus bermain lebih sabar tapi ini yang tidak dilakukan Madura di pertandingan ini,” jelas Milomir Seslija saat ditemui usai pertandingan berlangsung, (19/05).
Pertandingan melawan Persipura ini menjadi pertandingan pertama Madura United di bulan puasa. Tapi salah satu pemain Laskar Sape Kerrab, Slamet Nurcahyo meminta puasa untuk tidak dijadikan sebagai alasan atas kekalahan besar ini.
“Puasa bukan alasan untuk kekalahan ini. Buat Madura United, ini adalah sebuah pelajaran luar biasa. Selamat untuk Persipura,” tegas Slamet.
Reporter: Sulaiman
Redaktur: Aryudi Abdul Razaq