MediaJatim.com, Sumenep – Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Sulistyo menduga Menteri Perhubungan (Menhub) telah menghambat Nawa Cita yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Dalam rilis tertulisnya, Kamis (24/5), peneliti kelahiran Ngawi ini menyebutkan tantangan pemerintahan saat ini adalah sejauh mana infrastruktur bisa dirasakan langsung oleh rakyat.
“Ini sekaligus implementasi janji politik lima tahun presiden yang terangkum dalam Nawa Cita,” ujar Hermawan Sulistyo.
Namun dalam praktiknya, lanjut peneliti yang lebih dikenal dengan sapaan Kikiek Hardoyo ini menyatakan, kebijakan dan cara kerja Menteri Perhubungan telah menghambat Nawa Cita Presiden.
“Misalnya Menhub melalui Inspektorat Jenderal (Irjen) memerintahkan ADTT (Audit Dengan Tujuan Tertentu) untuk menghentikan proses lelang paket pekerjaan perkeretaapian,” tambahnya.
Padahal, sambung Hermawan, selama ini perkeretaapian menjadi kebanggaan pemerintah karena dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, murah dan tepat.
Lulusan Arizona State University (1988) ini menambahkan, setelah KPK melakukan OTT Dirjen Laut beberapa waktu lalu, Irjen Kemenhub merilis sekitar 32 proyek pelabuhan perintis yang mangkrak. Hal ini dinilai sebagai langkah yang tidak tepat.
“Presiden semestinya lakukan evaluasi internal. Jangan sampai program Nawa Cita yang sudah disusun, kandas di tangan menteri-menterinya,” sesalnya.
Hermawan khawatir, jika cara kerja Menteri Perhubungan menular pada kementerian yang lain, khususnya yang bersentuhan langsung dengan infrastruktur, kemungkinan akan mengancam elektabilitas Jokowi.
“Ini bisa jadi peluru bagi lawan politiknya,” tutupnya.
Reporter: Nur Khalis
Redaktur: Sulaiman