MediaJatim.com, Banyuwangi – Idul Fitri hari ke tujuh menjadi momentum yang paling ditunggu warga Dusun Rejosari Desa Benculuk Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Karena disetiap Lebaran Ketupat, mereka merayakannya dengan cara yang unik. Ratusan warga tersebut, bersama – sama mengarak ketupat dan menerbangkan balon udara.
Ali Maksum Kepala Dusun Rejosari mengatakan, perayaan ini rutin dilaksanakan warga disetiap lebaran ketupat. Bahkan perayaan ini sudah membudaya dikalangan warga. Lebaran tahun 2018 ini warga mengarak 17 tumpeng dan menerbangkan 17 balon udara, berukuran raksasa.
“Perayaan Ini rutin dilaksanakan. Sudah menjadi tradisi warga di sini,” terang Ali Maksum, Jumat (22/6).
Meski penerbangan balon udara dilarang pemerintah, warga tetap melaksanakan perayaan tersebut. Mereka menerbangkan balon di udara dengan cara yang aman. Balon yang diterbangkan itu ditali kawat, dikaitkan ke tali tampar (Dadung), supaya tidak terbang bebas ke udara.
“Ketinggian maksimal 20 meter. Setelah di terbangkan, balon itu ditarik kembali ke bawah. Jadi aman, karena tidak lepas di udara,” jelasnya.
Meski sebelumnya sempat dilarang, karena menganggu kawasan penerbangan menurut Kapolsek Cluring Iptu Bedjo Mandrias, setelah menerima penjelasan dari warga dan dilakukan kordinasi dengan pihak terkait, perayaan tetap bisa dilaksanakan. Namun harus dengan cara yang aman, tidak menganggu udara atau kawasan penerbangan.
“Setelah dilakukan kordinasi, perayaan boleh dilaksanakan. Alhamduliah berjalan aman,” terang Iptu Bedjo Mandrias, yang hadir mengawal jalannya perayaan lebaran ketupat, di Dusun Rejosari bersama beberapa anggota Polsek Cluring.
Reporter : Yudi Irawan
Redaktur : Sulaiman