MediaJatim.com, Sumenep – Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) menyayangkan pernyataan Pjs Rektor Universitas Wiraraja (Unija) saat dikonfirmasi terkait aksi demo mahasiswa yang mengeluhkan mahalnya biaya kuliah di kampus tersebut, Jumat (06/7).
“Seharusnya jangan sampai menggunakan kalimat, kalau tidak mampu jangan kuliah di Unija,” kata Badrul Arrozi, anggota DPKS.
Ungkapan tersebut, lanjut Badrul, akan membuat kesan bahwa spirit pendidikan sudah bergeser dan tidak sebagaimana mestinya.
Tujuan pendidikan tidak lagi mencerdaskan generasi bangsa melainkan ada indikasi kapitalisme pendidikan di dalamnya.
“Spirit pendidikan seakan sudah bergeser. Dari mencerdaskan bangsa ke kapitalisme pendidikan,” lanjutnya.
Selain itu, DPKS juga menyesalkan pernyataan Pjs Rektor Unija yang menyebutkan bahwa klaster unija sudah diatas Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lain di Madura.
Hal tersebut akan memancing reaksi negatif dan memicu ketersinggungan dikalangan PTS lain yang ada.
“Jangan sampai mengesankan arogansi sektoral,” tegasnya.
Aksi demo mahasiswa ke rektorat, menurut Badrul, bukan hal baru dalam dunia pendidikan. Semua tergantung dari komunikasi yang terjalin antara mahasiswa dan pihak kampus.
“Kalau komunikasi bagus, tidak akan ada demo. Kalau ada demo, berarti saluran komunikasinya tersumbat,” ucap Badrul mengakhiri.
Reporter: Nur Khalis
Redaksi: Sulaiman