MediaJatim.com, Sumenep – Kasus penembakan yang menewaskan Ibnu Hajar (42) warga Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, hingga kini belum terungkap, Rabu (18/7).
Tiga bulan pasca kejadian, polisi masih belum mengungkap pelaku penambakan dan menyeretnya ke meja hijau. Pihak kepolisian berdalih masih dalam proses.
“Masih dalam pendalaman. Kendala kita sebenarnya satu, saksi,” tutur AKBP Fadillah Zulkarnaen, Kapolres Sumenep pada awak media.
Belum terungkapnya kasus tersebut, Fadillah menambahkan, jangan polisi saja yang disalahkan. Apalagi saat kejadian, polisi tidak sedang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) atau tidak sedang berada disekitar kejadian.
“Jangan polisi saja disalahkan. Polisi kan manusia juga. Betul ngak? Yang tahu disana kan masyarakat. Polisi kan tidak di TKP. Tidak ada di daerah itu pada saat kejadian. Mbok ya masyarakat yang ada disana bantu, kasih informasi,” jelasnya.
Setelah kejadian, Fadillah meyakinkan bahwa polisi sudah pontang panting. Bahkan sejumlah anggota kepolisian terpaksa menginap untuk mengungkap pelaku. Namun tidak menemukan banyak petunjuk.
“Pontang-panting juga itu (anggota), ngak pulang-pulang kemarin itu. Bukan kita ngak kerja, kita kerja,” ujar Fadillah meyakinkan awak media.
Sejauh ini, sejumlah saksi dari keluarga korban sudah dimintai keterangan. Namun demikian, pihak kepolisian mengaku kesulitan untuk mendapat keterangan dari masyarakat setempat.
“Keterangan saksi dari keluarga korban. Kalau dari masyarakat, selalu bilang ta’ oneng, ta’ oneng (tidak tahu; red),” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, penembakan terjadi di desa Cabbiya Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep sekitar pukul 18.45 WIB, Jumat (20/4). Akibatnya seorang warga bernama Ibnu Hajar (42) meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka tembak di bagian dada sebelah kanan dan pantat sebelah kanan.
Reporter: Nur Khalis
Redaksi: Sulaiman