MediaJatim.com, Jember – Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, M.Si, rektor UIN Malang mengungkapkan, setidaknya ada tiga keterampilan yang harus dikuasai oleh insan akademik. Tiga keterampilan tersebut yaitu, keterampilan berkomunikasi dan berdiplomasi, keterampilan berbahasa Inggris dan Arab, serta keterampilan menjelaskan kandungan Alquran dan hadis.
“Islam saat ini menjadi perbincangan di seluruh negara. Dunia ini sedang membutuhkan orang-orang yang bisa menjawab apa itu Islam. Anda nanti yang bertanggungjawab untuk menjelaskan apa itu Islam,” tukasnya di depan ratusan mahasiswa pascasarjana dan doktor yang memadati aula Gedung Kuliah Terpadu (GKT) IAIN Jember.
Ya, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, M.Si, diundang ke IAIN Jember untuk mengisi kuliah umum mahasiswa baru pascasarjana dan doktor IAIN Jember. Kuliah umum yang berlangsung pada Sabtu siang (01/09) tersebut mengusung tema “Membangun Tradisi Akademik di Perguruan Tinggi”.
Ia berbagi pengalamannya tentang Islam saat diundang ke berbagai negara, seperti Jepang, Jerman, Belanda, Belgia, dan negara lainnya. Banyak penduduk dari belahan negara bertanya tentang apa itu Islam.
“Nah, untuk menjawab pertanyaan sekaligus memberikan pemahaman tentang Islam, tentu anda harus memiliki tiga keterampilan yang saya paparkan tadi,” tukasnya.
Pertama, keterampilan berkomunikasi dan berdiplomasi. Jelas, seorang mahasiswa tidak akan bisa menyampaikan gagasannya apabila ia tidak mampu berkomunikasi. Demikian pula dengan diplomasi. Penyampaian gagasan juga harus meyakinkan.
Kedua, keterampilan berbahasa Arab dan Inggris. Kedua bahasa tersebut wajib dikuasai. Bahasa Arab sebagai bahasa agama dan bahasa Inggris sebagai bahasa dunia. Keterampilan berbahasa butuh pembiasaan serta dilakukan setiap hari.
“Jika perlu, akademik perlu mewajibkan mahasiswa berbahasa Arab atau Inggris selama perkuliahan berlangsung,” paparnya.
Ketiga, keterampilan memahami dan menjelaskan kandungan Alquran dan Hadis, sebagai sumber pokok dari ajaran agama Islam. Menurutnya, keterampilan ini yang paling penting, mengingat fenomena saat ini banyak varian Islam, dari yang ekstremis, toleran, hingga liberal.
“Pada hakikatnya Islam itu agama yang rahmatan lil alamin. Islam itu satu, juga sebagai pemersatu. Namun karena penafsiran yang berbeda, juga menimbulkan corak yang berbeda,” urainya.
Selain tiga keterampilan tersebut, yang harus menjadi tradisi di dunia akademik adalah literasi. Menurutnya, literasi merupakan roh dari tri dharma perguruan tinggi. Terlebih, mahasiswa pascasarjana dan doktor tidak akan pernah lepas dengan kajian dan penelitian.
“Banyak mahasiswa yang terhambat pada bagian ini. Ketika ditanya semester berapa, mengaku semester akhir, tinggal skripsi, tinggal thesis, tinggal disertasi. Nah, tinggalnya ini yang menghambat,” candanya.
Reporter: HS Putra
Redaktur: Aryudi AR