MediaJatim.com, Jember – Kesalahan dalam mencoblos masih menjadi hambatan yang cukup krusial dalam Pileg dan Pilpres tahun depan. Ini karena belum meratanya sosialiasi terkait hajatan politik tersebut. Namun hadirnya sejumlah kader partai untuk berkampanye, minimal bisa membantu mengurangi kesalahan itu.
“Di daerah tertentu di mana banyak kader partai masuk, kesalahan itu bisa ditekan hingga 5 persen atau malah di bawahnya,” tukas anggota DPRD Jawa Timur, Moch. Eksan saat memberikan pengarahan dalam acara “Penyerapan Aspirasi Masyarakat-Reses III Tahun 2018” di Yayasan Raudlatul Muta’allimin, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember, Jawa Timur, Sabtu (17/11).
Mantan komisioner KPUD Jember itu mencontohkan, di Desa Plalangan yang menjadi target sasaran sejumlah Caleg, tingkat kesalahannya saat dilakukan simulasi pencoblosan, hanya lima orang dari 100 pemilih. Meski angka 5 persen itu tergolong sedikit, tapi perlu menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara Pemilu.
“Kalau Pemilu mau sukses, maka tingkat pertisipasi masyarakat harus dinaikkan,” lanjutnya.
Eksan juga mengakui dirinya pernah melakukan simulasi di Klakah, Lumajang. Hasilnya cukup mengejutkan. Yakni dari 100 pemilih, sebanyak 20 orang salah dalam mencoblos, dan sebagian memang tidak mencoblos. Angka tersebut tentu saja cukup besar. Bayangkan, kalau ada 1000 pemilih, maka 20 persennya adalah 200 orang yang keliru coblos.
“Kalau ada satu juta pemilih, maka ada 200 ribu pemilih yang keliru coblos. Angka ini sudah cukup untuk harga satu kursi senayan (DPR RI). Kalau ini kelak terjadi, sungguh mengerikan,” terangnya.
Reporter: Aryudi A. Razaq
Redaktur: Sulaiman