MediaJatim.com, Bondowoso – Di Era Digitalisasi saat ini menjadi tantangan serius bagi Lembaga Pendidikan Maarif NU untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pendidik.
Demikian hal tersebut disampaikan ketua Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU) Bondowoso, Mohammad Marzuki, seusai melaksanakan rapat koordinasi pengurus bersama kepala sekolah dan guru di bawah naungan LP Ma’arif NU setempat di Hotel Kawasan Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (23/2) malam.
Menurutnya, kepala sekolah dan guru harus mampu menjawab tantangan ini. Sebab, mereka memang sudah seharusnya menguasai teknologi digital dan informasi sebagai media pembelajaran dan pengembangan sistem pendidikan di sekolah atau madrasah.
“Jika tidak, maka justru akan semakin tertinggal,” ujar Mohammad Marzuki.
Oleh karena itu, pihaknya kini berupaya memecahkan persoalan ini dengan rapat koordinasi untuk memformulasikan program-program ke depan, agar LP Ma’arif NU di Bondowoso lebih cepat mengalami perubahan-perubahan yang signifikan dan semakin maju.
“Kami menyadari sampai hari ini lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan LP Maarif NU masih banyak kelemahan, baik dalam SDM maupun Sarana dan Prasarana, seperti misalnya tentang CBT saja, sekolah atau madrasah kita masih banyak yang belum siap mandiri dan tentu hasilnya pun belum maksimal,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, karena dalam keseharian siswa jarang bergelut dengan komputer yang disebabkan kepemilikan komputer di sekolah terbatas, namun diakhir tahun harus mengikuti ujian secara online berbasis komputer.
“Keterbatasan ini harus segera disiasati, salah satunya dengan cara setiap guru yang ada wajib memiliki kompetensi dibidang IT, disamping empat kompetensi wajib guru profesional,” pintanya.
Pendidikan saat ini memiliki tantangan yang lebih berat, utamanya pendidikan Ma’arif. Disamping tugas pembentukan karakter dan kepribadian yang utuh, juga harus mampu menangkap dan memanfaatkan kemajuan teknologi informatika dan digital.
“Jika tidak maka akan ditinggalkan oleh masyarakat dan tidak diminati. Untuk itu, kepala sekolah dan guru harus banyak berinisiasi, kreatif dan berinovasi untuk mendongkrak ketinggalan dan keterbelakangan manajemen dan pembelajaran menuju sekolah atau madrasah ideal serta dapat diandalkan,” pungkas Marzuki. Reporter: Ade Nurwahyudi
Redaktur: Sulaiman