MediaJatim.com, Bangkalan – Para seniman jalanan (street art artist) dari berbagai kota, Minggu (24/3/2019) kemarin, berkumpul dalam acara Forum Garis Kota, yang bertempat di MTPN Artspace, Jalan KH Moh Kholil 122 Bangkalan Madura (M-Cafe).
Forum Garis Kota yang diusung oleh Serikat Mural Surabaya ini adalah forum diskusi berjejaring yang fokus membahas perkembangan seni jalanan dan pelaku (individu/kelompok) di berbagai kota. Street art artist saling bertukar wacana, gagasan dan ide-ide baru di dunia seni jalanan. Berbagi strategi dan metode-metode pola gerakan masing-masing kelompok.
Street art artist harus cerdas. Skill saja belum cukup, harus ada storry telling untuk mengabadikan karya dan diri. Maka dari itu, Forum Garis Kota tahun ini fokus terhadap pendokumentasian dan pengarsipan karya street art, khususnya dalam format video.
Acara Forum Garis Kota ini tidak hanya dihadiri oleh seniman jalanan saja, masyarakat sekitar juga antusias menyambut acara ini. Pada pukul 16.15 WIB, penonton dihibur dengan Live Graffiti oleh DURO (KUMBANG).
Selanjutnya adalah sesi pemutaran dokumentasi video dari beberapa komunitas. Yang pertama, penonton dipukau oleh video dokumentasi Sidoarjo Street Art. Kemasan video yang menarik, dan perjalanan yang mengesankan mampu membius penonton.
Kemudian video dokumentasi dari Komunitas Mural Bangkalan (KUMBANG) dan Mata Pena Art. Ada beberapa video dokumentasi yang di putar, gelak tawa penonton terutama pelaku seni jalanan yang terlibat membaur dalam ruangan. Ternyata dokumentasi adalah cara baik merawat ingatan.
Video dokumentasi selanjutnya dari Serikat Mural Surabaya (SMS). Empat video dokumentasi yang disuguhkan kepada penonton, dokumentasi lawas juga ditampilkan. Pesan dalam video dokumentasi dan editing yang mumpuni, mampu menghipnotis tangan penonton untuk bertepuk tangan. Dan yang terakhir persembahan video dokumentasi Street Sticker Surabaya dari Rumah Atas Galerry.
Acara pemutaran video dokumentasi berlangsung meriah, acara selanjutnya yaitu ruang diskusi dengan tema “Pentingnya Dokumentasi Karya Gerakan Street Art” yang dipandu oleh Awtaf OSA (Gresik Graffiti Artist) bersama tiga pemateri yaitu X-go (SMS), Xjuplex (MTPN) dam Faris Alkhomi (Videografer).
Ketiga pemateri angkat bicara tentang pentingnya dokumentasi karya gerakan street art. Pada diskusi ini, apresiasi dibuka lebar pada audien untuk menanggapi atau memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dokumentasi karya dalam dunia street art.
“Dari berbagai cara dokumentasi, rekomendasi dokumentasi yang seperti apa sih, yang harus kita terapkan pada gerakan street art?” tanya Gembul, salah satu penonton dalam acara tersebut melontarkan pertanyaan yang memantik obrolan-obrolan hangat dari pemateri.
Sampai di penghujung acara, penonton dihibur dengan penampilan musik Denny Noos yang begitu asyik dan nyentrik.
Berbagai harapan dimunculkan untuk terus berjejaring dan bertukar ilmu tentang perkembangan seni jalanan dimasing-masing kota.
“Sebagai pelaku seni jalanan mungkin kesulitan jika harus mengabadikan moment atau karya sendiri. Maka dari itu, Pelaku seni jalanan bisa menggandeng videografer dan editor atau orang-orang yang bergerak dibidang dokumentasi untuk berkolaborasi. Saya rasa, banyak videografer diluar sana yang ingin dilibatkan, istilahnya sama-sama berkarya dan saling menguntungkan,” tutur pendiri Serikat Mural Surabaya yang kerap dipanggil X-go.
“Sudah seharusnya pelaku seni jalanan memikirkan rekam jejak karya. Karya street art itu tidak abadi, maka harus didokumentasikan,” pungkasnya.
Reporter: Fatwa A.R
Redaktur: Sulaiman