MediaJatim.com, Surabaya – Jaringan Solidaritas Masyarakat Membangun Surabaya Hebat (Jasmerah) dan Forum Ormas Lintas Agama, Beda Tapi Mesra (FBM) bertemu dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surabaya, Sabtu (5/10/2019) di Kantor FKUB Surabaya
Mereka menyampaikan keluhan tentang sulitnya proses perijinan tempat ibadah di kota Surabaya, seperti permohonan pendirian Vihara Budha Maitrea di Jalan Raya Darmo Indah Timur yang saat ini deadlock.
Pada awalnya Jasmerah dan FBM mengira proses tersebut dipersulit oleh FKUB, tapi setelah terjadi dialog panjang, akhirnya disimpulkan bersama bahwa episentrum keruwetan tersebut berada di lingkungan birokrasi Pemkot Surabaya.
Yayasan Eka Dharma Paduma (YEDP) sebagai pemohon pendirian Vihara tersebut merasa dipimpong, karena dalam pengajuan SKRK disyaratkan adanya rekomendasi FKUB, sedangkan untuk memberikan rekomendasi pihak FKUB mensyaratkan adanya SKRK. YEDP bingung, sehingga muncul istilah ‘lebih dulu mana ayam dengan telur?’.
Pembina Jasmerah, Firman Syah Ali meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk sering koordinasi dengan FKUB agar proses pendirian tempat ibadah di Surabaya tidak rumit.
“Tadi Ketua FKUB Kiai Muh Yazid menyampaikan bahwa Dinas Cipta Karya tidak pernah koordinasi dengan FKUB, bahkan diundang saja jarang datang, itu jangan diterus-teruskan, karena masyarakat yang jadi korban,” kata Firman Syah Ali.
Sementara Wakil Ketua FBM Eddy Tarmidi Widjaya menegaskan, agar kesejahteraan anggota FKUB ditingkatkan.
“Para anggota FKUB curhat tentang itu kepada kami. Para anggota FKUB adalah tokoh-tokoh berbagai agama di Surabaya, mereka sangat menentukan panas sejuknya Surabaya, kalau bisa diberi penghargaan lebih di bidang keuangan,” pungkas pria yang kini menjabat Wakil Ketua PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut.
Usai pertemuan dengan FKUB, Firman Syah Ali dan Eddy Tarmidi Widjaya yang saat ini sama-sama sedang digadang-gadang sebagai Bakal Calon Walikota Surabaya tersebut menyampaikan keinginan untuk menggelar seminar nasional tentang prosedur pendirian rumah ibadah di Indonesia.
Reporter: Zul
Redaktur: Sulaiman
