dr. Gamal, Sosok Muda Inovatif di Pilwali Surabaya 2020

Media Jatim

MediaJatim.com, Surabaya – Berikut ini adalah sosok putra dari Bapak H. Saleh Arofan dan Ibu Eliza Abdat. Dokter lulusan Universitas Brawijaya ini sudah mendulang banyak prestasi sejak usia belia. Di masa kuliahnya, anak muda visioner ini telah berhasil meraih 12 penghargaan Ilmiah dari berbagai universitas ternama di Indonesia.

dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed nama lengkapnya. Dia seorang dokter, inovator kesehatan, wirausaha sosial, yang juga inspirator kebanggaan Indonesia. Ia dilahirkan 8 September 1989 lalu dan memiliki usia masih 30 tahun.

Dia sebagai dokter muda berprestasi, telah mengembangkan berbagai inovasi yang lebih maju. Diantaranya membuat Klinik Asuransi Sampah, InMed, Siapapeduli.id, dan berbagai inovasi kesehatan lainnya.

“Dengan berbagai inovasi kesehatan tersebut, masyarakat yang kurang mampu bisa merasakan manisnya layanan kesehatan,” tukas dr. Gamal, saat dihubungi Sabtu pagi (28/12/2019).

Katanya, kisah seorang anak pemulung bernama Khaerunnisa yang meninggal di gerobak sampah ayahnya, karena sakit diare dan tak mampu berobat.

“Ini menjadi motivasi saya untuk mengembangkan berbagai inovasi kesehatan. Terutama dalam mencapai visi membuka akses layanan kesehatan kepada semua orang, termasuk mereka yang kurang mampu,” jelas dr. Gamal sapaan akrabnya.

Berikut tiga rintisannya yang mulai berkembang sukses;

1. Klinik Asuransi Sampah (Garbage Clinical Insurance)

Garbage Clinical Insurance adalah asuransi kesehatan mikro yang menggunakan sampah sebagai sumber pembiayaan. Dengan program ini. Garbage Clinical Insurance memobilisasi sumber daya masyarakat yang terbuang untuk membuka akses pelayanan kesehatan dan menghilangkan penghalang antara fasilitas kesehatan dengan masyarakat.

Melalui program ini, masyarakat cukup menyerahkan sampah senilai Rp 10.000 setiap bulan dan mereka akan mendapatkan jaminan kesehatan mulai layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier, termasuk operasi dan rawat inap.

Program ini merupakan social engineering atau rekayasa sosial. Sebelumnya, masyarakat berpikir bahwa sampah tidak berguna dan kesehatan mahal.

Setelah mengikuti program ini, mereka berpikir bahwa sampah bernilai dan kesehatan tidak mahal. Oleh karena itu, Garbage Clinical Insurance dapat merubah persepsi dan kebiasaan masyarakat dalam waktu singkat.

Baca Juga:  Cak Firman; Bakal Cawali Surabaya yang Dekat dengan Tokoh Anti Korupsi

Beberapa diferensiasi dan kelebihan lain dari program ini antara lain, 1) menggunakan sampah sebagai sumber pembiayaan, 2) menerapkan sistem pelayanan kesehatan holistik, yaitu promosi kesehatan, upaya preventif dari sakit, pengobatan ketika sakit, dan rehabilitasi setelah sembuh, 3) wirausaha sosial, 4) akses luas, sistem asuransi mikro dengan sampah memiliki akses luas kepada masyarakat, karena setiap orang dan setiap rumah memproduksi sampah setiap hari, 5) pembiayaan komunitas secara mandiri, 6) sustainable dalam pembiayaan.

Garbage Clinical Insuranceadalah prototipe yang dapat direplikasi di tempat lain, diadopsi sebagai program pemerintah, dan discaleup secara masif.

2. InMed

Wirausaha sosial berbasis teknologi yang memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat dengan pendekatan digital. InMed secara konsisten berusaha melakukan digitalisasi berbagai layanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan.

InMed berusaha mewujudkan one stop service for healthcare. InMed telah secara konsisten mrnghadirkan tenaga kesehatan langsung di rumah orang-orang yang kurang mampu.

Program ini juga telah mengembangkan berbagai tur diantaranya Med-Visit (Fitur yang menghubungkan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dengan masyarakat untuk memberikan layanan kesehatan homecare).

Med-Blood (fitur pencari pendonor darah, sosialisasi donor darah, dan pendukung donor darah), Med-Talk (layanan konsultasi kesehatan via chatting, voice call, dan video call), Curhat-Call (layanan konsultasi kesehatan mental via chatting, voice call, video call), Med-Fund (layanan penyedia bantuan dana kesehatan.

Med-Lance (layanan penyedia ambulance), Med-Food (layanan penyedia makanan bergaransi sehat), Med-Shop (layanan penyedia berbagai alat dan inovasi kesehatan,), Med-News (layanan penyedia informasi kesehatan terpercaya), Med-Quick (layanan kesehatan emergency), dan lain sebagainya. Melalui program ini, InMed memiliki visi Making Indonesian Health Integrative, Connective, and Collaborative.

3. Siapapeduli.id

Siapapeduli.id adalah crowd funding pembiayaan kesehatan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu mendapatkan bantuan dana kesehatan dengan pendekatan digital, media sosial, dan gerakan kerelawanan (the power of volunteerism).

Baca Juga:  Madura Urban di Surabaya Inginkan Firman Jadi Walikota

Melalui program ini, masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan dana bantuan kesehatan, cukup mendaftar di website atau aplikasi mobile atau menelpon call center. Masyarakat juga bisa mendaftarkan orang lain, seperti teman, tetangga, dan/atau keluarga.

Setelah melalui proses verifikasi, siapapeduli.id akan melakukan galang dana secara digital, kemudian masyarakat akan berdonasi, dan pasien bisa mendapatkan bantuan pembiayaan kesehatan dari masyarakat. Inovasinya telah membantu ribuan pasien mendapatkan layanan kesehatan.

“Tuhan menunjukkan KuasaNya. Kerja keras, kesabaran, dan berbagai inovasi yang luar biasa yang membuat saya terus belajar berbakti,” ujar dr. Gamal.

Kata dia, dengan berbagai inovasi kesehatan yang dikembangkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan. Dirnya juga telah mendapatkan lebih dari 50 perhargaan dan 11 diantaranya adalah penghargaan internasional dari Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, India, Thailand, Kamboja, Peru, dan Amerika Serikat. Bahkan dr. Gamal Albisaid Masuk dalam 1 diantara 50 inovator sosial paling berpengaruh di dunia.

dr. Gamal Albinsaid adalah orang muda pertama dan satu-satunya di Asia yang meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur Award dari Kerajaan Inggris yang diserahkan langsung oleh Pangeran Charles di Istana Buckingham. Gamal Albinsaid berhasil menyisihkan 511 pengusaha dari 90 negara.

“Dari sekelias kegiatan saya ini, adalah sebuah promotion tools yang dibuat para relawan Dokter Gamal. Dekat-dekat ini, saya akan turun ke masyarakat dan totalitas berjuang Pilwali Surabaya 2020, dengan mencalonkan diri sebagai Walikota Surabaya,” terangnya penuh optimisme.

Ini pandangan dr Gamal yang berniat maju sebagai bacawali Surabaya dengan ciri khas dokter, inovator kesehatan, inspirator bagi milenial Indonesia dan wirausaha sosial. Yang digadang-gadang relawannya “The Next Risma”.

“Bagi netizen dan masyarakat yang budiman untuk lebih kepo dengan Dokter Gamal bisa mengunjungi media sosial lewat saya,” pungkas dr. Gamal.

Reporter: Ist

Redaktur: Zul