MediaJatim.com, Pacitan – Sejumlah cabang olahraga di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pacitan, dinilai masih tertidur atau pasif. Untuk itu, KONI Pacitan ke depan akan menggerakkan dan menghidupkan kembali cabor tersebut.
Ketua KONI Pacitan, Joko Prayitno mengatakan, dari 28 cabang olahraga di bawah naungan KONI Pacitan, terdapat 4 cabor yang diibaratkannya masih tertidur. Meski tidak disebutkan cabor apa saja, tetapi ke depan pihaknya akan mencoba berkomunikasi dan bersosialisasi kepada pengurus, agar cabor tersebut bisa aktif kembali.
“Kita akan mencoba bersosialisasi agar cabor itu mau bangkit dan mau mempersiapkan atlet-atletnya. Karena, cabor yang masih tertidur itu ada potensi baik di ajang Porprov atau lainnya,” ujar Joko, seusai pelantikan pengurus KONI Pacitan periode 2019-2023, di Gedung Karya Darma, Selasa (28/01/2020).
Selain itu, lanjutnya, ke depan ia juga akan kembali menggiatkan potensi-potensi atlet dari masing-masing cabor yang ada, untuk meningkatkan prestasi di setiap event. Tentunya, hal itu diperlukan kerja keras dan kerjasama dari semua pihak, demi kemajuan olahraga di kota kelahiran Presiden RI ke-6.
“Meski anggaran sangat minim sekitar Rp1,5 miliar dalam setahun, itu dibagi 24 cabor dan masing-masing cabor tidak sama (perolehannya). Tapi ke depan kita tetap optimis untuk memperoleh medali, baik emas, perak ataupun perunggu. Kita akan lebih giatkan lagi dan kita akan bekerja keras demi untuk nama baik Pacitan,” ucapnya.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan KONI Pacitan untuk menggenjot prestasi, salah satunya yakni dengan menggelar Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab), yang merupakan awal untuk mencari bibit-bibit atlet dari setiap cabor.
“Target di Porkab yaitu mempersiapkan atlet untuk Porprov dan di Porprov targetnya medali,” imbuh Joko.
Ditemui terpisah, Bupati Pacitan Indartato berharap, dari masing-masing cabor yang ada ke depan dapat berkembang lebih baik lagi dan dapat meraih prestasi yang lebih tinggi, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional. Harapan itu, tentu ada konsekuensi dari Pemkab yang harus dilakukan, yakni terkait penambahan anggaran di KONI.
“Untuk itu, sebagai konsekwensi dari ini semua Pemkab harus tahu, artinya untuk berprestasi itu butuh dana dan sebagainya. Sebenarnya, dana yang di KONI itu setiap saat dinaikkan, tapi karena keterbatasan biaya yang ada dan Pacitan kondisinya memang seperti itu. Celah yang ada sebenarnya di sektor pariwisata, kalau pendapatan pariwisata meningkatkan, insyaallah ke depan dapat meningkatkan kegiatan di KONI,” ujarnya, tanpa menyebut jumlah anggaran.
Reporter: Sigit
Redaktur: Zul