MediaJatim.com, Jember – Nyaris tidak masuk akal di negeri yang kekayaan alamnya melimpah ruah ini masih ada seorang janda tua yang hidupnya begitu mengiris hati. Rosiya, namanya. Wanita malang ini berdomisili di Dusun Krajan, Desa Karangpaiton, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ia tinggal di gubuk reyot yang terbuat dari bambu, berukuran 6 x 4 meter persegi.
Yang kian memilukan, di gubuknya yang pengap dengan berlantai tanah itu, Rosiya masih harus merawat dua anaknya yang lumpah dan buta. Namanya, Muhammad Sidi (30) dan Yani (27). Selain lumpuh dan buta, keduanya juga mengalami ketertinggalan mental. Lengkap sudah nestapa dan beban hidup Rosiya.
Cerita malang Rosiya berawal sekitar 24 tahun lalu saat suaminya pergi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Saat itu, karena Rosiya masih muda tak sulit-sulit amat untuk menghidupi dua buah hatinya, meski hanya bekerja serabutan. Namun seiring berjalannya waktu, umur sudah menua, tenaga juga jauh berkurang, beban hidupnya semakin berat. Berat sekali. Rosiya, hanya mengandalkan belas kasihan orang yang berkenan memakai jasanya sebagai buruh tani.
“Kalau kerja saya dapat upah Rp25.000,- Itupun tidak setiap hari, tergantung yang nyuruh,” ujarnya.
Cerita nestapa Rosiya, akhirnya sampai di telinga Nur Yasin (NY). Empati anggota Fraksi PKB DPR RI ini, muncul seketika saat tahu tentang kisah duka warga Jember tersebut. Nur Yasin pun mengutus stafnya untuk memberi bantuan kepada Rosiya, Sabtu (8/2).
“Bantuan tersebut semoga bisa memancing pihak lain untuk turut meringankan beban Rosiya,” tutur staf Nur Yasin, Abdul Latif Azzam saat mengunjungi rumah wanita nestapa itu.
Rosiya, tentu tak ingin dirinya hidup dalam gelimang derita. Seperti wanita desa pada umumnya, Rosiya adalah pekerja keras, namun keberuntungan tak berpihak kepadanya. Hidup baginya identik dengan duka dan kesusahan. Di usianya yang sudah mencapai kepala enam ini, hidupnya semakin tak berdaya, rapuh. Karena itu, uluran tangan para dermawan tentu sangat dibutuhkan untuk meringankan tanggungan hidup Rosiya. Adakah yang menyusul Nur Yasin?
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: A6