MediaJatim.com–Statemen Kepala Dinas (Kadis) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Pamekasan, Budi Asy’ari, dinilai tidak punya dasar alias ngawur. Itu terkait pesimismenya Kabupaten Pamekasan bisa menjadi Kabupaten Literasi 2022. Padahal, Bupati Baddrut Tamam sejauh ini sudah berikhtiar dan berusaha keras menajamkan program kerja demi terwujudnya misi tersebut.
“Tapi sayangnya, Kadis DPK Pamekasan justru mengetengahkan statemen yang mengerdilkan spirit literasi bupati. Tidak selayaknya seorang dinas membuat statemen yang membangun rasa pesimisme kepada publik di tengah-tengah gencarnya pemkab membangun semangat optimisme dengan mencanangkan Pamekasan sebagai Kabupaten Literasi Tahun 2022,” tegas Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Pamekasan, Khairul Umam, Rabu (4/3/2020).
Menurut Wakil Ketua IV DPRD Pamekasan tersebut, tugas berat menciptakan iklim literasi di Kabupaten Pamekasan merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. Tapi, tegas Khairul Umam, statemen Budi Asy’ari seakan-akan menggambarkan DPK tidak siap mengembannya.
“Kami di Komisi IV DPRD Pamekasan telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada 18 Februari 2020 ke perpustakaan umum. Alhmadulillah antusiasme terhadap minat baca menurut data di perpustakaan sangat tinggi; setiap hari ada 400 lebih pengunjung di sana. Pernyataan Kadis DPK Pamekasan terbilang ngawur karena tampaknya mengabaikan fakta perkembangan di instansi yang dipimpinnya,” ungkap Khairul Umam membeberkan hasil sidaknya.
Minat baca yang tinggi tersebut, tambahnya, bisa dijadikan barometer sekaligus spirit utama terhadap terciptanya iklim literasi yang mendukung di Kabupaten Pamekasan. Bahkan berdasarkan hasil sidak Komisi IV, fasilitas perpustakaan berupa infrastruktur fisik bangunan dan fasilitas lainnya seperti jumlah buku dan jaringan wifi, sudah tidak relevan dengan kuantitas jumlah pengunjung yang membeludak setiap hari.
“Itu laporan dari kasi dan staf perpustakaan sekaligus temuan kami saat itu. Maka persoalan utamanya adalah tinggal kita berupaya mengalokasikan dan menaikkan anggaran dana APBD dan sumber lainnya untuk memberikan fasilitas dan memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat,” tegasnya.
Khairul Umam menekankan agar semua pihak harus bahu-membahu membangun Pamekasan Hebat dengan optimisme, bukan pesimisme. Karena pesimisme hanya akan melahirkan kegagalan.
“Orang pesimis melihat kesulitan dalam setiap peluang, orang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan,” tegas Khairul Umam mengutip kata-kata bijak.
Khairul Umam meragukan statemen Kepala DPK Pamekasan. Pihaknya mempertanyakan indikator apa yang digunakannya sehingga pesimis terhadap gerakan Pamekasan sebagai Kabupaten Literasi 2020.
“Yang dimaksud minat baca rendah oleh kepala DPK itu sudah pakai survei apa, gimana? Sementara menurut bawahannya di perpustakaan, saat kami sidak, sesuai data pengunjung, minat baca justru sangat tinggi, tapi fasilitas kita kurang. Ini kontraproduktif dengan realita di lapangan,” tukas wakil rakyat yang murah senyum itu.
Reporter: Zul
Redaktur: A6