MediaJatim.com, Pamekasan – Merebaknya virus corona memaksa sejumlah kampus di Indonesia mengeluarkan kebijakan baru. Termasuk pula Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang baru-baru ini diketahui memberikan imbauan tegas, yakni dalam hal mekanisme perkuliahan upaya mencegah Covid-19.
Kebijakan itu disebar melalui surat Edaran Rektor tertanggal 15 Maret 2020 dengan Nomor: B-P1/In.38/R/PP.00.9/03/2020, sebagai bentuk sikap dan menindaklanjuti himbauan dari Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama untuk memperketat kesiagaan dalam mencegah kemungkinan penyebaran virus di Perguruan Tinggi.
Selain surat edaran yang diintruksikan langsung oleh Menteri Agama RI terhadap peningkatan kewaspadaan di berbagai rumah ibadah, hal itu juga dipertegas oleh orang nomor satu di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Karena itu, Rektor IAIN Madura Muhammad Kosim turut merespon cepat gejala yang mengkhawatirkan itu. Ia mengeluarkan kebijakan baru perihal kegiatan perkuliahan di satu-satunya kampus Islam Negeri di Madura tersebut.
“Kegiatan perkuliahan masih dapat memilih model perkuliahan tatap muka atau non tatap muka. Mahasiswa maupun dosen berhak untuk menentukan bagaimana proses belajar mengajar akan dilangsungkan,” jelas Mohammad Kosim.
Selain itu, setiap permulaan kuliah tatap muka, diawali dengan pembacaan Shalawat Thibbil Quluub secara berjamaah sebanyak 3x. Hal ini selaras juga dengan himbauan langsung dari Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama dan para ulama besar di seluruh dunia.
“Selanjutnya, pihak kampus juga meminta seluruh civitas academika IAIN Madura untuk tetap tenang, saling mengingatkan, dan tidak menyebar berita hoaks. Serta memperbanyak istighfar, berdoa, dan meningkatkan ketakwaan kita keapada Allah Subhanahu Wata’ala,” tambahnya.
Ikhtiar upaya mencegah juga bisa melalui penyadaran terhadap diri kita masing-masing dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Dalam hal ini jelas akan melatih diri dan meningkatkan daya tahan tubuh akan dampak dari penyebaran virus itu.
“Tidak mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak massa. Sebab, sebagaimana kejadian yang kerap terjadi, penularan Covid-19 ini sangatlah cepat dan perlu kewaspadaan yang ekstra,” pungkas Mohammad Kosim.
Reporter: Bahrul Rosi
Redaktur: Zul