MediaJatim.com, Situbondo – Berdasarkan pengaduan warga, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Konsumen Putra Nusantara (LPK PN) Vicky Siswanto Rahman langsung melakukan sidak di Pelabuhan Pesisir Panarukan, Rabu (22/4/2020).
Hasilnya ditemukan truk yang bermuatan 1 ton gula kristal, yang tanpa dilengkapi dengan surat-surat atau ilegal.
“Saya sidak ini berdasarkan pengaduan dari warga kepada kami. Maka kami melakukan investigasi atau melakukan sidak di Pelabuhan Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Akhirnya kami menemukan satu truk yang mengangkut 1 ton gula kristal yang diduga ilegal,” ucap Ketua LPK PN.
Ia menjelaskan, sopir truk tidak dapat menunjukkan surat-surat lengkap. Gula kristal itu diduga akan dikirim ke daerah Kalimantan. “Di saat saya tanyakan surat-surat lengkap, sopir truk tidak bisa menunjukkan surat tersebut. Apalagi gula tersebut untuk dikirim ke Kalimantan tentunya harus legal,” jelas Vicky, sapaan akrabnya.
Saat melakukan sidak, Vicky juga mendapatkan perbuatan tidak menyenangkan dari petugas pos Pelabuhan Pesisir Panarukan.
“Ini ada indikasi ada kerjasama dalam meloloskan truk yang hendak masuk ke pelabuhan untuk melakukan pengiriman gula sebanyak 1 ton dan akan di ekspor ke Kalimantan, meski tanpa surat-surat lengkap,” sambungnya.
Kata Vicky, gara-gara penggagalan penyelundupan gula kristal itu, pihak pelabuhan marah-marah tanpa ada alasan yang jelas. Bahkan, ketika masalah sudah selesai diatasi dan ia menuju ke tempat penimbunan barang, tak lama kemudia ada petugas pos yang mendatangi, membuat keribukan sempat hendak melakukan pemukulan.
“Ketika saya sampai di lokasi penimbunan barang, tidak lama kemudian seorang petugas mendatangi saya dan sempat membuat keributan serta hendak mau memukul saya. Untuk informasi lebih lanjut dan saksi beserta bukti-bukti sudah saya kantongi,” papar Vicky.
Sedangkan salah satu warga yang kebetulan berada di tempat kejadian, membenarkan adanya keributan saat LPK PN melakukan investasi di Pelabuhan Pesisir Panarukan.
“Iya benar, hampir saja terjadi keributan. Syukur warga masih bisa melerainya, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tutur warga yang tak ingin disebutkan namanya.
Sedangkan Petugas Pos Pelabuhan yang hendak melakukan pemukulan itu diketahui bernama Karyono. Namun, disaat dimintai keterangan, ia tidak memberikan penjelasan apa-apa.
“Maaf saya tidak bisa berkomentar,” singkatnya.
Reporter: Frengky
Redaktur: Zul