BPD: Kades Curah Jeruh Tak Transparan Soal Dana Covid-19

Media Jatim

MediaJatim.com Situbondo – Warga Desa Curah Jeruh, Kecamatan Panji, terus soroti penggunaan anggaran Dana Penanganan Covid-19. Sebab, Kepala Desa Curah Jeruh Sandi dinilai tidak transparan dalam menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Desa tersebut.

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Ia menuturkan, pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan anggaran Dana Penanggulangan Covid-19 Desa Curah Jeruh.

“Kades disini itu menurut saya kurang terbuka atau transparan terkait Dana Penanggulangan Virus Covid-19. Jangankan dalam masalah pengadaan barang seperti masker atau alat oengukur suhu serta dana pos, dalam pembahasan RAB pun, BPD tidak tahu sama sekali,” ujar Anggota BPD Curah Jeruh Dwi Hayyu Bagus Susatyo, Sabtu Malam (25/4/2020).

Pria yang akrab disapa Dwik itu mencontohkan, disaat rapat tentang penerimaan Bantuan Langsung Tunai bersumber dari Dana Desa (BLT-DD) yang dihadiri oleh Ketua RT dan BPD serta Babinsa Curah Jeruh di Aula Balai Desa Curah Jeruh, Senin (20/4/2020) lalu, Kepala Desa mengatakan, sudah memberikan bantuan sebanyak 2.500 masker yang dibagikan ke daerah Curah Jeruh Barat dan Curah Jeruh Tengah.

Baca Juga:  Gelar Pisah Kenang, Plt Bupati Bangkalan Malah Didemo Warganya

Dalam hal ini, Kades Sandi tidak pernah melibatkan ataupun kordinasi dengan pihak BPD. Sementara pada waktu rapat kedua terkait BLT-DD, Kamis malam (23/4/2020), Kades memberikan 1.000 masker kepada anggota BPD untuk dibagikan ke daerah Curah Jeruh Timur.

“Kalau masalah 2.500 masker pas rapat pembahasan di Balai Desa pada hari Senin lalu (20/4/2020), Kepala Desa sendiri yang menerangkan bahwa sudah membagikan sendiri ke daerah Curah Jeruh Timur dan Tengah. Sisanya 1.000 masker sudah diberikan pada Kamis malam (23/4/2020) kepada BPD. Masalah yang 2.500 masker, BPD memang tidak tahu karena tanpa kordinasi,” jelasnya saat dikonfirmasi di kediamannya.

Ia juga mengaku heran dengan pemberitaan yang menyebutkan jumlah keseluruhan dana yang digunakan Rp157 juta seperti yang diungkapkan Kepala Desa Sandi.

“Saya merasa heran saja, karena selama ini kita dibuat bingung, awalnya Dana Covid-19 itu di anggarkan Rp15.000.000,-, lalu bertambah menjadi Rp60.000.000,-, kemudian ada kabar lagi Rp107.000.000,-. Lalu gempar dengan adanya berita jumlah keseluruhan yang benar Rp157.000.000,-, tapi lucunya saat sudah pemberitaan sudah meluas, saya tanyakan ke Kepala Desa dan Sekretaris Desa Curah Jeruh, jawaban beda. Kades bilang Rp155.000.000,- sedangkan Sekdes mengatakan Rp107.000.000,-,” jelasnya sembari tertawa.

Baca Juga:  Online dating Guide -- What You Need to Know About Finding That Unique Online Time

Tidak hanya itu saja, pernyataan Kepala Desa terkait jumlah masker yang diberikan yang diungkap di kediaman Budiyanto dengan kenyataan di lapangan tidak sama. Ia yang mengatakan sudah memberikan 3.000 masker untuk Curah Jeruh Barat dan Tengah sedangkan Curah Jeruh Timur 1.000 masker jadi total 4.000 Masker dengan anggaran Rp30 juta. Lalu di pernyataan diatas, ia menyebutkan jumlah total yang dibagikan sebanyak 3.500 masker, jadi sudah ada perbedaan 500 masker.

“Kalau diuangkan, 500 masker dikali harga satuan Rp7.500,- berjumlah Rp3.750.000,-. Uang segitu sudah tidak jelas masuk kemana,” tukasnya.

Reporter: Frengky

Redaktur: Zul