Hari hari engkau lalui di medan yang curam bertabur ranjau-ranjau jebakan
Siang-malam berselimut alat pelindung diri dari ujung rambut sampai ujung kaki
Waktu ke-waktu engkau jalani dalam siaga berjaga dan waspada dalam bekerja
Saat-saat haus dan lapar pun engkau tahan demi tugas dan dedikasi tanpa pilih kasih
Bergerak dalam langkah, melayani dengan hati karena panggilan jiwa yang meronta rindu damainya semesta
Untukmu pahlawan peradaban
Perjuanganmu suci dan mulia
Walau harus jauh dari keluarga yang selalu menunggu setia
Pengorbananmu menjadi ujung tombak harapan
walau kadang harus berakhir menjadi korban ratapan
Pengabdianmu tulus menyisir lorong-lorong virus
Walau engkau tidak mengenal siapa yang kau urus, yang diuruspun tidak mengenal siapa yang mengurus
Untukmu pahlawan peradaban
Jiwa ragamu engkau hibahkan untuk dunia dan kemanusiaan
Tanpa harap satya lencana dan nobel kemanusiaan tersemat di dadamu
Kebahagiaan keluarga engkau pertaruhkan demi menyelamatkan peradaban
Tanpa keluh kesah derita dalam tugas-tugasmu
Kesenangan duniawi engkau tanggalkan demi hadirnya senyum jutaan orang
Tanpa tersirat bahaya masa depan dan dekatnya lonceng kematian dari ganasnya tikaman jurus-jurus virus tanpa bayangan
Untukmu pahlawan peradaban
Aku kirimkan bait-bait puisi tuk pelipur lara dalam semangat yang membara
Ditengah sebagian orang masih ada yang hura-hura
Aku hadirkan sajak-sajak tuk penenang jiwa yang bersenyawa dalam raga
Ditengah sebagian orang masih ada yang tertawa
Engkaulah pahlawan Peradaban di tanganmu Denyut nadi peradaban dunia dipertaruhkan
Padepokan Isolasi
Tanggulangin, 03 Mei 2020
Oleh: Nur Khalis, Pujangga Milenial Madura.