MediaJatim.com, Situbondo – Kepala Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan Sukarto menepis keras pemberitaan yang menyudutkan dirinya yang dianggap lepas tangan terhadap tanggung jawab pada Desa dan warganya, Minggu (10/5/2020).
Menurutnya, semua pemberitaan itu hoaks. Pasalnya yang diberitakan melalui Media Online itu tidak sesuai dengan pernyataan yang ia berikan ketika dikonfirmasi.
“Harusnya di dalam pemberitaan itu diawali kata dugaan, bukan langsung menjudge semua kesalahan pada pihak Desa khususnya saya selaku Kepala Desa,” kata Sukarto geram.
Jika berbicara terkait bantuan-bantuan yang dianggarkan oleh Pemerintah khususnya program dalam pandemi Covid-19 dan terkait Padat Karya Tunai Desa, menurut Sukarto, tentunya harus mengutamakan kemanusiaan bukan pekerjaan fisik, dan itu sudah diatur dalam Kemendes yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Situbondo.
“Jangan bicara terkait aturan jika tidak memahami, di dalam program Pemdes untuk tahun ini semua dialihkan kepada Program Penanggulangan Covid-19, yang mana mengutamakan tentang kemanusiaan daripada pekerjaan fisik.
Kemudian ditambah berita terkait warga saya, Sumiarto warga Dusun Krajan RT 02/RW 02 dulu saat saya baru menjabat di periode pertama sudah saya perbaiki, kalau gak salah 9 tahun yang lalu. Sekarang rusak lagi akan tetapi sudah saya anggarkan di Tahun Anggaran 2019, hanya karena terdampak Covid-19 jadi semua APBDes dan RKPDes diubah harus mengutamakan Penanggulangan Covid-19. Jadi saya anggarkan di termin kedua itupun kalau masalah Covid-19 sudah dinyatakan normal kembali,” ujarnya saat ditemui di kediamannya.
Sementara tentang Asnawiyati alias Bu Jais warga Dusun Krajan RT 01/RW 02 Sumber Wanita yang sudah lama menjanda, yang kononnya tidak pernah mendapat bantuan sosial dari manapun dan memiliki 4 orang anak, Kades Sukarto menyebutkan, ia selama menjabat tidak pernah mendapatkan laporan maupun pengajuan dari Kepala Desa atau Ketua RT yang bersangkutan.
“Semenjak saya jadi Kepala Desa, warga saya atas nama Asnawiyati tidak pernah ada Kasun maupun RT/RW yang mengajukan, jadi saya tidak pernah tahu. Kalau saat ini sudah seperti itu, saya akan turun langsung dan mengecek secara langsung rumahnya selain akan saya masukkan ke penerima BLT DD, jika memang sudah tidak layak saya anggarkan RTLH dari DD anggaran tahun berikutnya,” ketusnya.
Sedangkan saat disinggung terkait Pekerjaan Paving yang tidak ada papan nama dan dikatakan lepas tangan terhadap warganya, Sukarto tertawa lebar.
“Kalau masalah Paving itu sudah ada papan nama hanya dipasangnya telat karena dampak Covid-19, jadi kita kerjakan seraya menunggu papan nama datang. Kalau masalah lepas tangan kepada warga, saya tidak mungkin dipercaya menjabat 3 periode. Warga percaya sama saya, buktinya sampai-sampai meski ada 5 orang dalam Pilkades lalu, kalau dikumpulkan 4 orang dalam 1 suara masih kalah sama saya. Karena warga paham kinerja saya saat menjadi Kepala Desa,” tutupnya seraya tertawa.
Reporter: Irwan Suciono
Redaktur: Zul