Warga Keluhkan Pembangunan Jamban dari Pemerintah Desa Jatisari

Media Jatim

MediaJatim.com, Bondowoso – Pembangunan fasilitas umum yang berupa jamban di Desa Jatisari, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso dikeluhkan oleh masyarakat sekitarnya. Pembangunan jamban yang bersumber dari Dana Desa Jatisari tahun anggaran 2019 tersebut diduga kuat tidak ada asas manfaat untuk masyarakat dan terindikasi digarap asal-asalan.

Berdasarkan hasil investigasi Media Jatim di lokasi Proyek Pembangunan Jamban, menemukan adanya kejanggalan dari segi pemasangan kloset yang tanpa adanya dinding penutup dan tidak adanya bak penampung air, sehingga masyarakat yang hendak membuang air besar harus membawa air dari rumah masing-masing.

“Proyek ini hanya buang-buang anggaran saja, manfaatnya kepada masyarakat tidak ada, WC ini hanya dipakai anak kecil saja, kalau orang tua kan malu yang mau buang air besar di tempat terbuka seperti itu,” kata warga setempat berinisial A, Kamis (14/5/2020).

Baca Juga:  HUT Bhayangkara ke-74, Polres Bondowoso Dapat Apresiasi dari Bupati dalam Penanganan Covid-19

Ditempat terpisah, warga berinisial R juga merasa kurang puas dengan kinerja Pemerintah Desa Jatisari yang dipimpin oleh Yasin selaku Kepala Desa.

“Pembangunan jamban ini kurang lebih ada 40 titik, per-dusun ada 8 titik dan pekerjaan proyek jamban ini, diborongkan kepada penyedia material yang beralamat di Desa Bukor, dan pembangunan jamban ini ada beberapa yang dikerjakan swakelola oleh masyarakat, untuk material per-jamban hanya dikirim Semen tiga sak, Batu Bata kurang lebih 800 buah, Pasir satu pick up dan Besi 3 lonjor. Menurut perhitungan saya dalam satu jamban hanya menghabiskan dana satu setengah juta Rupiah,” urainya.

Baca Juga:  Heboh! Masjid di Bondowoso Ditutup, Ini Kata Jubir Satgas Covid-19

Sementara Yasin selaku Kepala Desa Jatisari saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan bahwa para pekerja dari luar Desa Jatisari dan dari perencanaan proyek jamban ini memang tanpa dinding penutup

“Para pekerja sebagian memang dari luar Desa Jatisari, karena sudah tidak ada lagi pekerja dari Desa sini, mengenai kondisi fisik jamban itu memang dari perencanaan tidak ada dinding penutupnya, dan anggaran untuk satu unit jamban itu saya anggarkan dua juta delapan ratus ribu Rupiah,” jelasnya pada Media Jatim, Jumat (15/5/2020).

Reporter: Nanang

Redaktur: Zul