PERIODE II

Muzammil Nilai Pernyataan Sekda Bondowoso Terkait Covid-19, Tak Etis

Media Jatim
Koordinator Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Bondowoso, Muzammil. (Foto: Ardiansyah/MJ)

MediaJatim.com, Bondowoso – Tokoh Ansor Bodowoso, Muzammil menyayangkan pernyataan Sekretaris Daerah Bondowoso, Syaifullah terkait keberadaan Covid-19. Dalam sebuah seminar Daring yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bondowoso, Syaifullah seolah-olah menganggap Covid-19 tidak ada.

“Masalah Covid-19 saya tinggalkan dulu. Saya fokus di sektor pertanian. Covid-19 hanya opini yang dibangun oleh paradigma. Saya hingga kini belum belum bertemu dengan pasien Covid-19 yang dinilai sebagai hal yang menakutkan,” ujarnya dalam video yang sudah viral berdurasi 32 detik itu.

Menurut Muzammil pernyataan tersebut menggerus kewaspadaan masyarakat terhadap virus yang mematikan itu. Sebab, selama ini masyarakat menganggap bahwa virus tersebut cukup berbahaya, sehingga pemerintah menempuh berbagai cara untuk menghalau transmisi penyebaran Covid-19.

Baca Juga:  Bupati Pamekasan Pimpin Penyekatan Lalu Lintas, Langsung Tes Swab Gratis di Tempat

“Tapi dengan pernyataan itu, kan bisa diartikan bahwa Covid-19 itu hanya cerita bohong. Virus itu tidak ada, ini kan bahaya, apalagi pernyataan itu disampaikan oleh pejabat sekelas Sekda,” ujarnya.

Yang tak kalah mengejutkan, lanjut Muzammil, pernyataan Syaifullah diawal kalimat tersebut, bahwa masalah Covid-19 ditinggalkan dulu karena harus fokus di sektor petanain. Dikatakan Muzammil, sejak tiga bulan lalu pemerintah pusat hingga daerah bau-membahu berjibaku untuk menghentikan laju Covid-19. Ratuasn triliun rupiah digelontorkan untuk mengatasi virus yang mengincar paru-paru manusia itu. Segala cara dilakukan, korban ekonomi terdampak Covid-19 sudah tak terhitung, dan korban nyawa juga sudah ratusan.

Baca Juga:  Harisandi Savari Terpilih Jadi Ketua Kadin Pamekasan Periode 2021-2026

“Eh, Pak Sekda bilang, ‘masalah Covid-19 saya tinggalkan dulu. Saya fokus di sektor pertanian’. Itu tidak etis. Betul pertanian penting, tapi mengatasi wabah Corona jauh lebih penting,” terang Muzammil yang Koordinator Seknas Fitra (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran) Bondowoso itu.

Sebelumnya, Syaifullah sempat menanggapi video dirinya yang menimbulkan kontroversi tersebut. Menurtunya, video itu tidak utuh, sehingga yang muncul adalah kalimat sepotong-sepotong.

“Silahkan lihat video lengkapnya,” ungkapnya.

Reporter: Ardiansyah

Redaktur: A6