MediaJatim.com, Jember – Ketua Pengurus Cabang (PC) Lesbumi Jember menegaskan bahwa hingga detik ini pihaknya tidak pernah menentukan dukungan terhadap salah satu bakal calon bupati Jember. Sebab Lesbumi adalah lembaga di bawah naungan NU yang terikat dengan khittah NU. Sehingga secara kelembagaan, Lesbumi harus netral, tidak boleh terlibat dukung-mendukung terhadap calon tertentu dalam kontestasi politik.
“Secara kelembagaan seperti itu. Lesbumi harus netral, dan itu telah kami jalankan. Kami tak pernah mendukung siapapun,” ujar Ketua PC Lesbumi Jember, Jawa Timur, H Rasyid Zakaria di kediamannya, Sabtu (20/6/2020).
Pernyataan Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jember itu seolah ingin meluruskan keterlibatan Gadrung Shalawat dalam pengajian rutin malam Jumat manis di Pendopo Wahyawibawagraha, Kamis (18/6) malam. Saat itu, Gandrung Shalawat di bawah pimpinan H Mahmood Abdulhameed menggelar ‘konser’ sebagai hiburan reliji di sela-sela pengajian.
Menurut H Rasyid Zakaria, memang benar Gandrung Shalawat dikelola oleh pengurus Lesbumi (Mahmood Abdulhameed) namun kehadirannya di Pendopo Wahyawibawagraha tidak ada hubungannya dengan PC Lesbumi. Sebab Gandung Shalawat dikelola secara mandiri sehingga untuk konser di manapun tidak memerlukan izin PC Lesbumi.
“Itu urusan pribadi personel Gandrung Shalawat, tapi karena trade merk-nya sudah Lesbumi, maka mereka wajib menjaga nama baik Lesbumi dan NU dalam setiap kegiatannya,” tenangnya.
Kendati Lesbumi harus netral, tapi pengurusnya tidak ada halangan untuk berpolitik. Mereka punya hak untuk memilih dan dipilih. Karena itu, tak ada pantangan bagi pengurus Lesbumi (NU) untuk ‘berselancar’ mencari calon pemimpin yang baik, amanah, dan peduli kepada rakyat.
“Tak ada halangan juga bagi indiividu pengurus Lesbumi untuk mencalonkan diri dalam berbagai hajatan politik. Syaratnya, tidak membawa-bawa nama lembaga,” pungkasnya.
Reporter: Ardiansyah
Redaktur: A6