web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

IAIN Madura Usia 54 Tahun, Ini Kata Rektor dan Alumni

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Hari ini, Senin (20/7/2020), menjadi hari istimewa bagi segenap sivitas akademika dan alumni IAIN Madura. Pasalnya, hari ini merupakan hari ulang tahun yang ke 54 kampus hasil metamorfosa dari IAIN Sunan Ampel Surabaya ke STAIN Pamekasan hingga IAIN Madura.

Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim menyampaikan rasa syukurnya, sebab satu-satunya PTKIN di Pulau Garam ini bisa bertahan sampai setengah abad empat tahun.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam memajukan IAIN Madura. Keterlibatan dari segala aspek. Ini juga berkat para pendahulu saat masih IAIN Sunan Ampel dan STAIN,” tuturnya kepada Media Jatim, Senin (20/7/2020) pagi.

Menurutnya, dukungan dari semua pihak dalam bentuk apapun untuk membangun IAIN Madura lebih baik akan diterima dengan tangan terbuka. Dukungan itu, katanya, tidak lepas dari jiwa keislaman dan semangat mengabdi untuk bangsa.

Baca Juga:  Mahasiswa IAIN Madura Ini Gugat Feminisme Lewat Buku

“Berharap dalam waktu tak terlalu lama, bisa menjadi Universitas Islam Negeri Madura,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Ikatan Alumni IAIN Madura Ismail mengakui, almamaternya sudah banyak sekali melahirkan alumni berkualitas dan mendidik generasi anak bangsa.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

“Khususnya di bidang agama Islam. Jadi dari masa ke masa dari awalnya IAIN Sunan Ampel kemudian menjadi STAIN kemudian menjadi IAIN Madura,” tuturnya, Senin (20/7/2020).

Pria pentolan Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah Fakultas Syariah itu berharap, IAIN Madura secepatnya bisa menjadi Universitas Islam Negeri Madura. Sehingga, semua aspek keilmuan bisa ada di dalamnya. Jadi tidak hanya keagamaan saja.

Baca Juga:  Madrasah Memanggil PGMNI Jawa Timur Resmi Diluncurkan di Madura

“Dengan begitu, bisa dikatakan lebih universal lagi dan kita berharap IAIN Madura ke depan menjadi world class university,” katanya.

Menurutnya, untuk mencapai itu perlu kerjasama dari berbagai elemen. Semua alumni juga harus bisa membantu sesuai dengan kemampuan di bidang masing-masing. Segera untuk mensupport itu ke depan, karena tantangan perguruan tinggi ke depannya sangat kompleks.

“Kita sudah masuk di era disrupsi. Di era digital ini, jadi semuanya harus berbenah. Ya, kalau yang biasanya perlu kelas, untuk hari ini semuanya sudah bersifat virtual. Saya kira tidak hanya di luar yang berbenah, tetapi di dalam juga di internal harus berbenah juga untuk menyongsong bagaimana kemudian IAIN Madura ini bisa menjadi World Class University,” ujarnya.

Reporter: Gafur

Redaktur: Zul