Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

IAIN Madura Tambah Dosen Bergelar Doktor Lagi

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Pamekasan – Di usianya yang ke 54 tahun ini, IAIN Madura mendapat kado dari salah satu dosennnya. Pasalnya, Sakinah, salah satu tenaga pendidiknya meraih gelar doktor, Selasa (10/8/2020) lalu pada Program Pascasarjana Ekonomi Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunal Ampel, Surabaya.

Banner Iklan Media Jatim

Sakinah menceritakan perjuangannya dalam meraih gelar tersebut. Dia mengaku, perjalanan awalnya kuliah S3 dimulai sejak 2013 dirasa berat. Sebab butuh mental dan finansial yang memadai. Sebab saat itu sedang dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Program Studi Ekonomi Syariah.

“Perjuangan memang berat, bukan pada mata kuliahnya. Akan tetapi lebih pada kesiapan mental dan finansialnya karena pada saat itu, saya kuliah dalam posisi diberi kepercayaan menjadi ketua prodi ES,” bebernya Rabu (26/8/2020) kepada Media Jatim.

Sehingga, lanjutnya, tugas menjadi ganda. Antara tugas sebagai mahasiswa S3 yang setiap pekan membuat makalah dan harus presentasi. Sedangkan tugas sebagai Kaprodi juga tidak kalah beratnya. Seperti menyusun kurikulum, menghadiri rapat, membagi mata kuliah, membagi penguji, memeriksa pengajuan judul, dan tugas secara profesi lainnya.

Baca Juga:  Tajamkan Pengetahuan Hukum, HMJ HKI IAIN Madura Kunjungi Mahkamah Agung RI

“Pernah terbesit berhenti kuliah tapi tidak jadi. Ya, karena adanya dorongan teman-teman kampus dan dosen-dosen di Surabaya,” katanya.

Dia bersyukur meski harus selesai kurang lebih 7 tahun yakni selesai pada semester 14. Menurutnya, keberhasilan itu tidak lepas dari kerja keras, motivasi dari promotor, doa elemen IAIN Madura, dan dukungan keluarga.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

“Alhamdulillah terselesaikan juga berkat kerja keras, bimbingan promotor, doa keluarga teman-teman, dan sivitas IAIN Madura dengan nilai 3.72. Senang karena nilai sangat memuaskan,” jelasnya.

Objek penelitian untuk disertasinya memilih wirausaha yang dilakukan perempuan pesisir Madura. Hasil penelitiannya tersebut, terkemas dengan judul ‘Makna Berbisnis Bagi Perempuan Pesisir Madura’.

Baca Juga:  Ini Arahan Bupati Lumajang untuk Kader IPNU dan IPPNU Masa Kini

Sakinah sekilas menggambarkan hasil penelitiannya sekaligus sebagai harapan dia sebagai peneliti.

Dia berharap, bagi perempuan pesisir Madura diharapkan dapat mempertahankan sikap-sikap yang islami dalam membangun bisnis yang telah dirintis baik sebelum maupun setelah menikah.

Sedang untuk pemerintah setempat, katanya, khususnya pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) agar membuat kebijakan yang berpihak kepada perempuan pesisir dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri.

Berbeda dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KLHK), yang memiliki peran dalam kebijakan. Menurutnya, KLHK harus memacu produksi ikan bukan hanya menyediakan tempat saja. Tetapi menyediakan teknopreneur agar lebih banyak hasil. Sementara di pesisir tempat Sakinah melakukan penelitian, masih menggunakan cara dan alat tradisional dalam mengelola dan memproduksi.

“Perempuan pesisir Madura harus mempunyai atau menunjukkan etos kerja islami. Baik dari sisi penggunaan waktu, keikhlasan, jujur, berkomitmen, istiqomah, dan tolong menolong antara suami-istri dalam urusan tangga,” ujarnya.

Reporter: Gafur

Redaktur: Zul