MEDIAJATIM.COM | Pamekasan – Pada Jumat (9/10/2020) lalu, belasan ribu Nahdliyin mendatangi Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pamekasan. Tujuannya, mendesak polres segera menangkap pelaku ujaran kebencian terhadap Ketua PCNU Pamekasan, KH Taufik Hasyim; difitnah sebagai simpatisan PKI. Aksi yang diawali dengan istighotsah itu berjalan damai dan aman.
Sepanjang jalannya aksi, gemuruh shalawat Tibbil Qulub atau yang dikenal dengan shalawat penolak penyakit terus terdengar di sela-sela orasi tuntutan massa aksi dibacakan. Menurut Komandan Aksi Miftahul Munir, hal itu dilakukan karena aksi tersebut berlangsung di masa pandemi Covid-19.
Ajaibnya, setelah beberapa hari pasca aksi berlangsung, pasien Covid-19 di Pamekasan yang mengalami kesembuhan meningkat. Seakan itu adalah efek domino dari Shalawat penolak penyakit yang terus dikumandangkan massa aksi Gerakan 9 Jumat Pon lalu.
Pada hari Sabtu (10/10/2020), sehari pasca demo, terdapat satu orang yang dinyatakan sembuh Covid-19, yaitu warga Kecamahan Pegantenan, berinisial I (20th). Keesokan harinya, Ahad (11/10/2020), Pemerintah Kabupaten Pamekasan kembali mengumumkan satu pasien positif Covid asal Kecamatan Tlanakan, Nyonya S, telah sembuh dari Covid-19.
Kemudian di hari ini, Senin (12/10/2020), pasien Covid-19 yang divonis sembuh mengalami peningkatan empat kali lipat dari hari sebelumnya. Empat pasien dinyatakan sembuh. Mereka tiga orang dari Kecamatan Pademawu dan satu orang dari Kecamatan Kadur.
Berdasarkan data sebaran Pemkab Pamekasan yang terbaru, per 12 Oktober 2020, suspect Covid-19 sebanyak 909 orang dan 348 positif Covid-19. Kini hanya tinggal 11 orang yang positif Covid-19 menjalani perawatan, 305 orang sembuh, dan 32 orang meninggal dunia.
Reporter: Sulaiman
Redaktur: A6