PERIODE II

Gus Firjaun, Sosok Kiai yang Taat pada Kiai

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman, nama lengkapnya. Ia adalah putra KH Achmad Shiddiq, Jember. Seorang tokoh NU nasional yang dikenal moderat, cerdas dan berwibawa. Beliau mampu meyakinkan hati umat Islam untuk menerima azas tunggal Pancasila, dengan argumentasinya yang cemerlang saat Muktamar ke-27 NU di Situbondo, Jawa Timur tahun 1984.

Meski lahir, tumbuh, besar di pesantren, dan keturunan KH Achmad Shiddiq, namun Gus Firjaun, sapaan akrabnya, tetap memposisikan diri sebagai santri di hadapan para kiai. Pria kelahiran Jember 12 Februari 1968 itu memiliki penghargaan yang tinggi terhadap ulama/kiai. Ini bisa dilihat dari perjalanan ‘karir’ dia hingga bersedia bersanding dengan H Hendy sebagai Calon Wakil Bupati Jember.

Meskipun H Hendy Siswanto menawari Gus Firjaun untuk digandeng sebagai Calon Wakil Bupati dalam Pilkada Jember 2020, namun ia menolaknya dengan halus. Bahkan dalam sebuah rapat, NU Jember juga pernah menawarinya untuk berpasangan dengan H Hendy Siswanto, tapi juga ditolaknya. Begitu juga ketika salah satu perwakilan kiai Jawa Timur memintanya untuk ‘maju’ sebagai Calon wakil Bupati Jember, juga ditolaknya.

Baca Juga:  Rektor UTM Diusulkan Jadi Pj Bupati Bangkalan di Rapat Paripurna DPRD

“Bukan apa-apa tapi jabatan itu berat,” kata Gus Firjaun di sela-sela pertemuan dengan pendukungnya di Baban Silosanen, Desa Pace, Kecamatan Silo, Jember, Rabu, (14/10/2020).

Namun permintaan dari para kiai semakin bergelombang. Hingga akhirnya para kiai dan masyayikh Jawa Timur memintanya lagi, memanggil Gus Firjaun dan memberinya tugas untuk ‘maju’ dalam Pilkada Jember 2020. Di antara mereka adalah KH Anwar Mansur, KH Ahmad Kafa Bihi, KH Anwar Iskandar, KH Syafrudin, KH Marzuqi Mustamar, KH Muatawakkil Alallah.

“Saya tak punya pilihan lain kecuali sami’na wa atho’na (saya mendengar dan saya taat),”

“Saya tak punya pilihhan lain kecuali sami’na wa atho’na (saya mendengar dan saya taat),”

Ia menambahkan, karena yang memberi amanah (tugas) adalah para kiai, maka amanah tersebut wajb dijaga dan disukseskan dengan segenap usaha dan doa. Dikatakan Gus Firaun, dirinya tidak main-maian dalam keikutsertaannya di Pilkada ini.
“Saya dan kita semua harus berjuang sekuat tenaga, karena ini amanah kiai, dan dukungan beliau-beliau merupakan energi buat saya” terangnya.

Baca Juga:  Pelebaran Jalan Baban Timur, Warga: H Hendy Tak Berhitung Politik tapi Manfaatnya

Bagi Gus Firjaun tidak kamus dalam hidupnya untuk tidak manut para masyayikh (kiai). Sebab mereka adalah panutan umat yang selalu menjadi lilin di tengah kegelapan. Katanya, seandainya mereka kembali meminta dirinya untuk mundur sekalipun dari proses Pilkada ini, Gus Firjaun menyatakan taat.

“Jika mereka para masyayikh misalnya meminta saya mundur saat ini, pasti saya mundur,” pungkansya.

Gus Firjaun adalah sosok yang punya ketaatan luar biasa kepada kiai dan para masyayikh, meskipun ia sendiri adalah seorang kiai. Sebuah sikap yang laik ditiru, dan itu akan mewarnainya dalam memimpin Jember kelak, bersama H Hendy Siswanto. Dan tagline Jember sebagai kota santri, semakin nyata.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: Sulaiman