MEDIAJATIM.COM | Jember – Guru ngaji mempunyai peran cukup besar dalam membina generasi muda. Merekalah yang memperkenalkan anak-anak pada Al-Qur’an. Namun sayang, nasib mereka tidak mendapat apresiasi yang semestinya dari pemerintah Kabupaten Jember.
“Walaupun mereka tidak minta dan memang tidak butuh penghargaan atau apapun, tapi kita yang harus paham,” ujar Calon Bupati Jember, H Hendy Siswanto di Posko Pemenangan Hendy-Gus Firjauh di Jember, Ahad (15/11/2020).
Menurut Hendy, para guru ngaji sangat tulus dalam ‘bekerja’ membina anak-anak bangsa melalui pengenalan kepada Al-Qur’an. Sejak lama mereka mengajar ngaji dengan satu harapan anak-anak bangsa bisa terbebas dari buta aksara Al-Qur’an. Mereka bahagia jika anak binaannya bisa mengaji dengan lancar. Kendati demikian, tidak sepatutnya mereka dibiarkan, tidak diperhatikan kehidupannya.
“Untuk program memberantas buta aksara saja, petugas-petugasnya dihonor, tapi untuk guru ngaji, kok tidak layak penghargaanya, ada yang dikasih ada yang tidak,” jelasnya.
Ia menuturkan, semua guru ngaji mempunyai peran dalam memperkenalkan Al-Qur’an. Sehingga tidak perlu dibedakan antara satu dengan yang lainnya untuk menghindari prasangka yang tidak-tidak.
“Dikasih banyak, tapi bolong-bolong, terus yang lain bagaimana. Lebih baik dibikin merata saja honornya. APBD Jember cukup untuk menghonor guru ngaji. Insyaallah jika rakyat Jember memberikan kepercayaan kepada saya, honor guru ngaji dapat semua. Ini komitmen saya,” pungkasnya.
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: Sulaiman