Eksan: Hendy-Gus Firjaun Tidak Obral Janji, Realistis Saja

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Dukungan untuk pasangan Hendy-Gus Firjaun terus mengalir, tidak terbendung. Ini terbukti saat tim sukses pasangan pengusaha-kiai itu turun ke masyarakat. Rabu (18/11/2020), tim sukses Hendy-Gus Firjaun turun mengadakan konsoldiasi di dua tempat. Yaitu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang dan dan Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari. Meskipun di dua lokasi itu, Hendy dan Gus Firjuan tidak hadir karena bersamaan dengan acara di tempat lain, namun semangat masyarakat untuk memenangkan keduanya tetap menggebu-gebu.

“Apapun yang terjadi kami tetap bulat mendukung Haji Hendy-Gus Firjaun. Keduanya layak memimpin Jember,” ujar salah seorang warga Kelurahan Gebang, Indah Sriwahyuni.

Menurutnya, pasangan Hendy-Gus Firjaun adalah yang pasangan yang pas dan cocok menjadi pemimpin Jember. Keduanya adalah pasangan yang saling melengkapi. Yang satu (H Hendy Siswanto) adalah pengusaha yang tentu saja lihai mengurus ekonomi, sedangkan satunya lagi (Gus Firjaun) adalah sosok kiai, yang tentu sangat paham karakter masyarakat Jember yang relijius.

Baca Juga:  Difitnah soal Rumah Layak Huni, Gus Firjaun: Tak Usah Dilayani

“Insyaallah, di bawah kepemimpnan Haji Hendy dan Gus Firjaun, Jember akan jauh lebih berkembang,” terangnya.

Sementara itu, juru kampanye Hendy-Gus Firjaun, Moch Eksan menegaskan, Hendy dan Gus Firjaun bukan jenis pemimpin yang suka mengobral janji. Menurutnya, tidak ada gunanya menyusun janji banyak-banyak tapi akhirnya tidak ditepati.

“Pak Haji Hendy dan Gus Firjaun tidak pernah obral janji. Realistis saja. Janjinya hanya satu, beliau ingin mengembalikan hak-hak warga Jember yang selama ini tidak dinikmati,” tuturnya saat berkampenye di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember.

Baca Juga:  Ramadhan, NasDem Jember Tetap Bergerak

Salah satunya adalah hak petani. Kata Eksan, selama ini petani diperlakukan tidak adil, bahkan cenderung dipermainkan. Buktinya, semua bantuan untuk petani, baik dari pemeritah provinsi Jawa Timur maupun pemerintah pusat, distop.

“Bantuan benih padi pernah kita (petani) rasakan, tapi dalam lima tahun tekahir, bantuan itu distop. Nah Pak Hendy dan Gus Firjaun bertekad bahwa bantuan-bantuan itu harus diberikan kepada petani, wajib karera memang hak mereka,” urainya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: Sulaiman