MEDIAJATIM.COM, Pamekasan – Sangat miris, semakin bertambah tahun, data pengguna narkoba semakin meningkat. Untuk menangkal hal ini sangat perlu peran edukasi dari kita yang sudah berpendidikan tinggi terhadap masyarakat.
Demikian yang ditegaskan Dr. Moh Zayyadi usai dilantik sebagai pengurus BAANAR Kabupaten Pamekasan, Sabtu (12/12/2020), di Mandhapa Agung Ronggosukowati, Pamekasan.
Berawal dari bercerita tentang salah satu tempat yang sering kali dijadikan tempat pesta narkoba narkoba di Kabupaten Pamekasan, Dosen muda ini mengungkap salah satu cara agar bisa mengurangi penyalahgunaan narkoba itu sendiri.
“Sudah berkali-kali polisi menyergap pencandu narkoba di Wiraraja. Bahkan, pemerintah sudah menyegelnya. Tapi, beberapa hari yang lalu, tempat tersebut masih dipakai pesta barang haram. Polisi kembali meringkus mereka.
Karenanya, butuh peran edukatif agar narkoba tidak makin meraja lela. Mereka yang berpendidikan tinggi juga perlu turun gunung membendung barang haram tersebut,” tukas Wakil Ketua BAANAR Kabupaten Pamekasan tersebut.
Sementara Kepala BAANAR Kabupaten Pamekasan Hairul Anam mengatakan, pihaknya akan merangkul pecandu narkoba. Bahkan, pria yang saat ini masih menempuh pendidikan strata 3 di Malang itu mengaku sebelum dilantik sebagai Kepala BAANAR Pamekasan, sudah berhasil merehab dua pecandu narkoba.
“Man lam ya’rifis syarra yaqo’u fi-hi. Barang siapa yang tidak mengetahui keburukan, ia akan terjatuh ke dalamnya. Diktum inilah yang menjadi pijakan kami, bahwa pencandu itu adalah korban bahaya laten narkoba.
Mereka kita rehab dengan totok syaraf petir dan totok syaraf api. Ketika sembuh, kita gandeng mereka untuk sibuk dengan aktivitas positif,” terang Anam, sapaan akrabnya.
Menurutnya, masyarakat sekarang banyak yang menganggap enteng narkoba karena diri maupun keluarga atau sahabatnya belum menjadi korban. Narkoba merupakan barang bahaya yang bisa mengintai siapa saja. Sebab, peredarannya massif didukung penuh oleh jaringan kuat.
“Saya sempat nestapa dua bulanan yang lalu. Sahabat karib saya ditangkap karena mengonsumsi narkoba. Bahkan, jadi pengedar. Saya tak menyangka, karena dia berpendidikan tinggi dan tergolong anak yang sopan. Ketika saya telusuri, dia beralasan faktor ekonomi; terjebak pada rayuan bisa cepat kaya. Padahal, itu hanya siasat para Bandar untuk menerkam mangsanya,” tukasnya.
Reporter: Ist
Redaktur: Sulaiman