Tambang Pasir Besi, Tiada yang Perlu Dikhawatirkan

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Polemik rencana penambangan pasir besi di Paseban, Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, perlu disikapi secara bijak. Yang setuju tak perlu gegabah, dan yang menolak tidak usah apriori. Semua harus dipikirkan secara matang untung-ruginya.

“Sebab ini (penambangan) menyangkut masa depan Paseban, bahkan Indonesia,” ujar tokoh pelestari lingkungan, Masruhin di Jember, Senin (5/1/2020).

Menurutnya, kekhawatiran masyarakat terkait rencana penambangan itu adalah rusaknya lingkungan. Jika pasir besi itu ditambang, yang dibayangkan adalah lingkungan akan rusak parah, terjadi lubang-lubang yang begitu dalam seperti halnya di Papua dan sebagainya.

Baca Juga:  Dugaan Politisasi Pendamping PKH Jember, Lora Fadil Akan Panggil Mensos

“Padahal tidak seperti itu. Tambang pasir besi berbeda dengan emas. Emas memang berada di perut bumi, sehingga untuk mengambilnya, tanahnya perlu digali cukup dalam. Tapi kalau pasir besi, ‘kan pasirnya sudah kelihatan, dan ketebalan pasir juga hanya beberapa meter saja,” tambahnya.

Ketua kelompok masyarakat (Pokmas) Bahari Lestari itu menambahkan, yang terpenting dari penambangan apapun adalah pengelolaan bekas lahan tambang setelah aktivitas penambangan tuntas. Tidak bisa investor hanya semangat dalam menambang tapi loyo setelah tambang selesai.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pengalaman saya di beberapa daerah, jika bekas tambang ditanami pohon cemara malah bagus, indah. Tapi kalau misalnya dijadikan tambak, itu lebih bagus karena bisa menggerakkan roda ekonomi di samping menyerap tenaga kerja juga,” pungkasnya.

Baca Juga:  KPU Sampang Sebut PKPU tentang Kampanye Masih Berbentuk Draf

Reporter: Vicky MD

Redaktur: A6