MEDIAJATIM.COM | Hampir satu tahun masyarakat bergelut dengan pandemi Covid-19 dan semakin hari menunjukkan peningkatan kasus. Banyak sekali informasi yang berkembang di masyarakat, terlebih dengan mudahnya informasi disebarluaskan, termasuk hoaks-hoaks. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa alat untuk memerangi Covid-19 selain 3M yaitu ventilasi yang baik dan informasi yang akurat. Hal tersebut mendorong akademisi Universitas Airlangga untuk mengedukasi masyakarat terkait hoaks Covid-19, juga sebagai tanggung jawab moral.
Bertajuk edukasi “getok tualar” terkait hoaks Covid-19 dan Pentingnya Gizi Seimbang, Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk edukasi secara langsung pada masyarakat desa Ketapanrame, Trawas, Mojokerto pada bulan Januari dan secara daring melalui siaran radio dan webinar pada bulan Februari. Edukasi ini diharapkan tidak hanya berhenti di sesi edukasi tetapi juga dapat di ‘getok-tularkan’ ke kelurga, tetangga, dan masyarakat luas lainnya karena informasi getok tular dapat dengan cepat dan mudah disebarluaskan sehingga banyak yang mengetahui informasi hoaks tersebut.
Beberapa isu hoaks yang dibahas dalam edukasi yaitu konsumsi bawang putih 8 biji dan diletakkan dalam air mendidih lalu dikonsumsi airnya, kedua ada hoaks telur rebus sebagai obat corona, minum minyak kayu putih sebagai pencegahan dan pengobatan Covid-19, konsumsi makanan basa/pH alkali, minum air panas, hoaks minuman beralkohol membunuh virus Corona dan hoaks seputar vaksin.
Nutririon dan Department Universitas Airlangga Surabaya Qonita Rachmah menyampaikan, hoaks tersebut belum dibuktikan dengan penelitian ilmiah satupun sehingga jangan dijadikan suatu kepercayaan yang benar-benar bisa mencegah Corona tanpa 3M. Apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak berprinsip gizi seimbang. Konsumsi berlebihan seperti bawang putih malah dapat menyebabkan keracunan, walau di bawang putih sebenarnya juga mengandung “allicin” yang dapat membantu mengoptimalkan daya tahan tubuh namun tidak khusus virus corona.
“Cukup konsumsi bawang putih dalam masakan sehari-hari,” tegas Qonita.
Kemudian, telur rebus juga merupakan sumber protein yang bagus untuk membantu daya tahan tubuh, namun tidak untuk menangkal covid-19. Sebaiknya konsumsi telur divariasikan dengan protein lainnya seperti ikan, ayam, tempe, dll agar bervariasi. Hoax minyak kayu putih menjadi sangat popular saat ini. Minum minyak kayu putih justru bisa menyebabkan keracunan (30 menit–4 jam setelah konsumsi) dengan gejala mual, muntah, diare, pusing (gangguan sistem saraf pusat). Penggunaan minyak kayu putih cukup untuk penggunaan luar atau dihirup untuk meredakan gejala flu maupun membantu kondisi anosmia (tidak bisa mencium). Konsumsi makanan sebaiknya tetap berprinsip pada gizi seimbang yaitu makan beraneka ragam makanan, sumber karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah-buahan. Dalam satu hari, upayakan makan 3x sehari secara rutin, dengan komposisi yang baik yaitu jumlah karbohidrat (nasi, mie, roti, ubi, talas, dll) sama dengan jumlah sayurnya; sedangkan jumlah protein sama dengan jumlah buah-buahan. Jadi jika dalam 1 piring nasi 150 gram, maka sayur juga harus 150 gram; ikan 50 gram dan buah juga 50 gram. “Begitulah komposisi gizi seimbang yang disarankan setiap harinya”.
Masyarakat tampak sangat antusias dengan kegiatan dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang masuk. Pertanyaan seperti konsumsi bawang hitam, penggunaan vaksin, dll. Kami berharap masyarakat dapat menjadi agen untuk menyebarluaskan informasi HOAX ini dengan pendekatan getok tular maupun rumpi sehat agar tidak makin merambat di masyarakat yang menyebabkan masyarakat abai protokol kesehatan.
Reporter: Ist
Redaktur: Zul