Bupati Pamekasan Ajak Generasi Milenial Berpikir Open Minded

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Pamekasan – Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam menyampaikan beberapa gagasannya saat menjadi pemateri dalam acara Sarasehan Kepulauan di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Kamis (4/3/2021).

Bupati yang akrab disapa Ra Baddrut itu mengungkapkan, perwajahan Pamekasan dan Indonesia secara umum masa depan bisa dilihat dari anak muda saat ini. Jika pemuda Indonesia di masa sekarang visioner, maka masa depan bangsa akan visioner, demikian juga sebaliknya.

“Karena anak muda yang belum menempati pos pos strategis suatu saat akan menempati pos itu. Bonus demografi yang disampaikan tadi bisa menjadi keuntungan luar biasa bagi kita, tetapi di sisi lain bisa menjadi musibah jika kita tidak siap untuk mengisi pembangunan dengan sebaik-baiknya,” terangnya.

Mantan anggota DPRD Jawa Timur ini menyampaikan, pola pemerintahan di Indonesia dan Pamekasan secara khusus saat ini keluar dari kebiasaan lama menuju kebiasaan baru. Meskipun hal kebaruan itu awalnya akan mendapat pertentangan lantaran keluar dari hal yang biasa tersebut. Namun, pola itu harus tetap dilakukan demi kebaikan dan kemajuan bangsa.

“Dulu di Korea itu rakyatnya memiliki kebiasan meludah di jalan-jalan, sehingga muncul putih putih di jalan. Kemudian presidennya mengeluarkan aturan agar masyarakat tidak meludah di jalan, dan diberi fasilitas tempat meludah oleh negara. Bagi yang meludah akan disanksi,” tandasnya.

Baca Juga:  Bupati Baddrut Tamam Dorong Anak Muda Menjadi Generasi Cepat, Inovatif dan Kolaboratif

“Sehingga rakyatnya saat itu melakukan demo, dengan alasan melanggar hak asasi manusia dan lain-lain. Tetapi, kebijakan itu tetap diterapkan dan sekarang rakyat di negara itu sudah tidak meludah sembarangan. Sekarang negara ini menjadi negara luar biasa,” imbuhnya.

Dewan Pembina PW GP Ansor Jawa Timur ini menegaskan, pemuda sebagai penerus bangsa yang tidak mau berubah akan digilas oleh perubahan itu sendiri. Karena revolusi industri berubah, dan keadaannya sudah berubah. Makanya, konsistensi untuk melakukan perubahan hanya dimiliki oleh anak muda.

Ia pun menganalogikan terjadinya suhu panas bagi balita yang giginya hendak tumbuh, kondisi itu membuat orang tua yang masih muda panik lantaran melihat tubuh anaknya panas. Kepanikan itu akibat tidak adanya pengalaman sebelumnya dalam mengurus anak.

“Di Pamekasan dengan semangat pemerintahan yang bersih, keluar dari habit biasa menuju habit yang luar biasa, terkadang panas. Itu wajar, Soekarno dulu ditahan karena membangun perubahan, dan yang dikenal oleh sejarah adalah generasi yang menciptakan perubahan itu,” tegas tokoh muda Nahdlatul Ulama tersebut.

Baca Juga:  Di Depan ASN Jember, Gus Miftah: Kalau Tak Siap, Jangan Jadi Pejabat

Bupati Baddrut mengungkapkan, orang dulu tidak pernah perpikir akan ada mall dan pusat pembelanjaan lainnya ada dalam genggaman. Namun, sesuatu yang dianggap tidak mungkin itu saat ini menjadi kenyataan melalui smartphone. Makanya orang yang tidak mau berubah itu akan tersingkir dengan sendirinya.

“Pertanyaannya sekarang, posisi kita dimana sekarang? Tanyakan ke hati dan pikiran kita sendiri. Dalam konstalasi Indonesia atau Pamekasan ini kita dimana? Jika tidak tahu posisi kita dimana, maka kita tidak akan beranjak akan kemana. Kalau mengalir selamanya kita akan kalah,” jelas bupati milenial tersebut.

Acara digelar oleh Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pamekasan dengan tema “Menggali Sumber Daya Perekonomian Madura, Madura Raya Go Provinsi Layak Atau Tidak” tersebut dihadiri juga oleh anggota DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Slamet Readi dan Asisten Pemerintahan Bidang Ekonomi dan Kesra Pemkab Pamekasan, Agus Mulyadi.

“Sekarang muncul crazy rich di Surabaya dan Malang, awalnya mereka bukan siapa-siapa. Tetapi karena keberaniannya mengambil posisi dan mampu melakukan sesuatu menjadi luar biasa. Inilah cita diri pemuda hebat masa depan,” pungkasnya.

Reporter: Bahrul Rosi

Redaktur: Zul