MEDIAJATIM.COM | Pamekasan – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor mempertegas garis pengabdian pemuda Nahdlatul Ulama (NU), khususnya yang tergabung di barisan Ansor.
“Kader Ansor harus selalu berada di garda terdepan dalam menjaga ulama. Karena sejatinya pengabdian kita adalah menjadi khoddam ulama atau pelayan ulama,” tegas Syafiuddin di hadapan kader saat menghadiri pelantikan raya PAC GP Ansor Kecamatan Batumarmar, Ahad (14/3/2021).
Di tengah tantangan perkembangan zaman yang semakin komplit ini, kata Syafiuddin, tugas kader Ansor akan semakin berat. Cakupan tugas pengabdian menjaga ulama menjadi semakin luas, termasuk menjaga ulama dari ujaran-ujaran kebencian yang dibangun oleh pihak tertentu untuk memecahbelah bangsa ini.
“Ini menjadi tugas berat kita saat ini. Jika ada yang berusaha mengusik ulama kita dengan narasi-narasi menyesatkan, kita harus selalu siap mengcounter-nya. Namun tetap dengan cara-cara yang baik,” jelas mantan aktivis PMII Pamekasan itu.
Wakil pimpinan DPRD Pamekasan itu juga menginginkan kader Ansor menjadi corong dalam mensyiarkan dan menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamiin.
“Kader Ansor tidak boleh takut, siap terjun kapanpun dibutuhkan. Dan terpenting tetap kokoh mensyiarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamiin. Mengajak bukan mengejek dan merangkul bukan memukul,” imbuh Kak Syafi’, sapaan akrabnya.
Pada kesempatan ini, dia juga terus memompa semangat kader untuk bisa mandiri. Kader Ansor didorong juga dapat berdedikari dalam bidang ekonomi, sehingga mampu menggerakkan organisasi yang digelutinya dengan tidak bergantung kepada pihak lain.
“Kemandirian kader berusaha terus digenjot, agar supaya kader Ansor bisa mandiri dan menggerakkan organisasi warisan para ulama ini tanpa ketergantungan pada orang lain. Harus menjadi penentu nasib, bukan lagi peminta nasib,” tukasnya.
Reporter: Zul
Redaktur: A6