Fandrik Ahmad: Kunci Sukses Santri Adalah Istikamah

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Fandrik Ahmad, salah satu penulis muda di Jember membeberkan kiat sukses santri menjadi penulis di hadapan puluhan Santri Ponpes Annuqayah Lubangsa pada acara Kongkow Kepenulisan. Acara tersebut merupakan bagian dari serangkaian serangkaian kegiatan Safari Ramadan Ikatan Santri Annuqayah Jawa (IKSAJ), Selasa (5/5/2021) di Yayasan Al-Basmalah, Sukogidri, Ledokombo, Jember.

Seorang santri, lanjutnya, harus menentukan pilihan pada jalan asah kemampuan diri sejak dini. Jika tidak demikian, maka santri seolah tidak memiliki arah tujuan. Apalagi, lingkungan yang ditempati santri, dalam hal ini Ponpes Annuqayah Lubangsa, tidak menuntut santrinya harus bisa menguasai disiplin ilmu tertentu. Semua tetap dikembalikan kepada minat dan bakat santri itu sendiri.

“Apapun yang kita pilih, dalam hal ini menekuni disiplin ilmu tertentu, harus diimbangi dengan sikap istikamah,” tukasnya.

Baca Juga:  Ustadz Fachrur, Sosok yang Low Profile, Sedikit Bicara Banyak Kerja

Penulis yang baru menerbitkan buku kumpulan cerpen Lelaki Ketujuh itu kemudian bercerita tentang proses kreatifnya di bidang kepenulisan. Menurutnya, sikap istikamah merupakan cermin diri atas kesungguhan akan sebuah pilihan. Istikamah juga bisa menjadi tantangan tersendiri, bagaimana seorang penulis harus tetap menulis dalam situasi dan kondisi apapun.

“Menulis bagi saya adalah sebuah pilihan. Bagaimana tidak, di pondok (Annuqayah) saya sudah menjalani hari-hari sebagai juru tulis. Dan tentu akan merugi jika saya berhenti dari pondok lalu tidak menulis,” jelasnya.

Fandrik Ahmad memang tidak asing bagi anggota IKSAJ. Tahun 2007 Ia pernah menjadi pimpinan redaksi Mading Satelit, sebuah media publikasi dan informasi yang dikelola oleh organisasi santri tersebut. Setahun sesudahnya, penulis novel Asmara Anak Asrama tersebut dipercaya memimpin organisasi IKSAJ.

Baca Juga:  Ifan, Membidik Kekuasaan untuk Pengabdian

M Hafil, ketua IKSAJ, mengatakan bahwa panitia sengaja mengundang para senior IKSAJ yang dipandang sukses dan kompeten di bidang-bidang tertentu, salah satunya Fandrik Ahmad. Ia dianggap sebagai figur yang tepat mewakili tokoh IKSAJ yang berkecimpung di dunia literasi.

“Tujuannya tiada lain agar dapat menjadi inspirasi bagi kader-kader IKSAJ yang lain,” imbuhnya.

Ia optimis, suatu saat, IKSAJ akan kembali melahirkan penulis handal yang dapat bersaing di kancah lokal maupun nasional.

“Siapa selanjutnya, wallahu a’lam. Tetapi kami sudah melakukan pemetaan dan terus berupaya mencetak kader-kader penulis,” tukasnya.

Reporter: Zul

Redaktur: A6