web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

NU Jember Apresiasi Kesungguhan Pemkab untuk Lanjutkan Beasiswa

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember Jawa Timur mengapresiasi kesungguhan Pemkab Jember untuk memberikan beasiswa kepada puluhan ribu pelajar dan mahasiswa tahun ini. Sebab, beasiswa sangat diperlukan oleh masyarakat, leih-lebih saat ini kondisi perekonomian masih tersendat akibat terdampak Covid-19.

“Syukurlah kalau memang beasiswa itu masih diprogram, masyarakat menunggu,” ujar Sekretaris PCNU Jember, Pujiono Abdul Hamid di kantor PCNU Jember, Senin (21/6).

Menurutnya, pendidikan adalah kunci penting bagi sebuah bangsa. Jika ingin maju, maka pemerintah perlu memberikan fasilitas dan kemudahan bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan. Tanpa memperhatikan pendidikan, maka usaha untuk memajukan daerah, akan terhambat dengan sendirinya.

Baca Juga:  Tambang Pasir Besi, Tiada yang Perlu Dikhawatirkan

“Jadi kuncinya memang pendidikan, karenanya beasiswa sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa,” terangnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Seperti diketahui, Pemkab Jember tahun ini akan menggelontorkan beasiswa bagi ribuan, bahkan puluhan ribu pelajar dan mahasiswa. Hal ini sesuai dengan janji Bupati Hendy Siswanto dan wakilnya, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman saat kampanye dalam Pilkada tahun 2020.

“Kami akan tetap memberikan beasiswa. Cuma memang masih kita buatkan regulasinya agar beasiswa tidak bermasalah,” ucap Gus Firjaun, sapaan akrab Wakil Bupati Jember, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  FPPI Gelorakan Penolakan Perpanjangan Kontrak PT JICT

Regulasi itu diperlukan karena dalam pelaksnaan pemberian beasiswa periode bupati sebelumnya, terdapat temuan BPK yang menjadi catatan bahwa penyaluran beasiswa kurang tepat sasaran.

Dikatakan Gus Firjaun, dalam periode kepemimpinan bupati dan wakil biapti saat ini, semuanya harus benar-benar mengikuti aturan dan perundangan yang berlaku.

“Karena kemarin itu aturan diporak-porandakan, tidak sesuai dengan aturan yang ada, negara dirugikan dan beasiswa mahasiswa tidak tepat sasaran dan sebagainya,” pungkasnya.

Reporter: Saedi

Redaktur: Sulaiman