Gus Yahya: Rumah Sakit NU adalah Kelanjutan Peran Kiai

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | JEMBER – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember Jawa Timur, Rabu (18/5).

“Mudah-mudahan rumah sakit NU ini segera terwujud dan memberikan manfaat tidak hanya untuk warga NU tapi juga masyarakat pada umumnya,” kata Gus Yahya saat memberikan sambutan dalam acara Peletakan Batu Pertama RSNU Jember.

Ia menegaskan, awalnya NU didirikan untuk kepentingan dan tujuan agama. Mungkin waktu itu, para muassis belum terpikirkan untuk mendirikan rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Sebab, posisi mereka adalah inlander-inlander di bawah kekuasaan Belanda.

“Yang terpikir adalah khidmah kepada agama, yaitu bagaimana para kiai waktu itu bisa lebih berdaya memberikan bimbingan agama kepada masyarakat” tambahnya.

Selama ini, lanjutnya, dalam tradisi kekiaian, para kiai mempunyai peran yang cukup banyak, bukan hanya soal agama. Kiai berfungsi sebagai rujukan dalam berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Jadi kiai, menjadi tempat mengadu segala macam persoalan dan hajat hidup masyarakat, termasuk masalah kesehatan.

Baca Juga:  GP Ansor Pamekasan Polisikan Terduga Pelaku Ujaran Kebencian Terhadap Ketum PBNU

“Kalau dulu orang sakit datang kepada kiai minta disuwuk, minta doa, maka sekarang pantes-pantesnya datang kepada Nahdlatul Ulama itu disediakan rumah sakit. Jadi ini (RSNU) adalah kelanjutkan dari tradisi peran kiai itu sendiri,” urainya.

Jika dulu orang sakit datang kepada kiai untuk mendapatkan doa, sekarang mereka datang juga untuk mendapatkan perawatan medis di RSNU.

“Ada tanggung jawab kepada masyarakat yang mempercayakan masa depan kehidupannya kepada NU. Berdasarkan survei mutakhir Alvara hasilnya 50,5 persen dari seluruh penduduk muslim Indonesia mengaku sebagai pengikut NU. Dan ini harus dilayani,” lanjutnya.

Walaupun demikian, lanjut Gus Yahya, tugas utama melayani umat sebenarnya ada di tangan pemerintah. Misalnya orang terlantar, miskin, dan sebagainya merupakan kewajiban pemerintah untuk mengatasinya. NU sifatnya hanyalah membantu program pemerintah.

“Sekarang saatnya NU membantu pemerintah untuk pelayanan dasar bagi seluruh warga. Rumah Sakit NU ini bagian dari itu,” kata Gus Yahya.

Baca Juga:  KDI Rayakan HUT Ke-1, Optimis Terdepan Sebagai Pelopor Digitalisasi Koperasi, UKM dan IKM di Indonesia

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan pembangunan RSNU sangat ditunggu warga Jember.

“Ini niat yang luar biasa dari warga NU Jember. Kalau bisa izinnya RS ditandatangani sekarang, yang penting niatnya baik hasilnya pasti baik,” ujar Hendy.

Katanya, bagi warga Jember, pendirian RSNU sangat berarti karena Bed Occupation Rate (BOR) dari 13 rumah sakit yang ada di Jember saat ini hanya 46,1 persen mampu memenuhi kebutuhan warga.

“Kita minimal masih kekurangan 836 bed lagi. Jadi kami sangat mendukung dan akan mensuport penuh pendirian RSNU ini,” jelasnya.

Dia berharap, RSNU nanti bisa fokus pada beberapa praktek spesialis. Misalnya spesialis jantung dan kanker yang saat ini masih sangat kurang di Jember.

“Kami akan support penuh, mudah-Mudahan tahun depan RSNU ini bisa diresmikan,” pungkasnya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: Hairul Anam