Densus 88 Tangkap ASN di Sampang, Aliyadi Mustofa Minta Pemerintah Aktifkan Pembinaan Pencegahan Terorisme

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Sampang – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan seorang aparatur sipil negara (ASN) berinisial S (47) di Jalan Merapi, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Sampang.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Jawa Timur, Aliyadi Mustofa, mengatakan, peningkatan wawasan kebangsaan di instansi pemerintahan harus segera dilakukan. Sehingga tidak mudah disusupi paham radikal-ekstrem yang mengarah pada terorisme.

“Seharusnya peningkatan wawasan kebangsaan tidak hanya dilakukan pada masyarakat biasa saja, ASN juga perlu disasar. Terbukti, tidak hanya kali ini saja, ASN yang ditangkap karena terduga teroris,” jelas Gus Aliyadi, Minggu (16/10/2022).

Baca Juga:  Jadi Pemateri Seminar Entrepreneurship PC IPNU Pamekasan, Annisa Zhafarina Paparkan Pentingnya Koneksi Bisnis

Sebab itu, politikus asal Sampang itu mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan tentang penguatan wawasan kebangsaan bagi ASN. Layaknya yang dilakukan di masa Presiden Soeharto melalui program Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

“Wawasan kebangsaan sangat penting digalakkan dan ini juga bagian dari tanggung jawab aparat kepolisian,” tegasnya.

Menurutnya, pembinaan pencegahan terhadap perilaku teroris juga harus digalakkan. Aparat kepolisian harus lebih dekat dengan masyarakat dalam rangka membangun komunikasi dalam pencegahan penyebaran paham radikal. Tak terkecuali dengan ormas yang sudah tidak diragukan lagi kesetiaannya terhadap NKRI, seperti Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga:  AMB Foundation Serahkan Sapi Kurban dan Bagikan 500 Bungkus Sembako

“Dalam hal ini, aparat kepolisian butub bersinergi dengan masyarakat, termasuk para tokoh agama seperti kiai, khususnya dengan Nahdlatul Ulama,” tukasnya.

Sepanjang menjabat sebagai Anggota DPRD Jawa Timur, Gus Aliyadi rutin melakukan seminar wawasan kebangsaan di sejumlah pesantren di Madura. Tujuannya menanamkan nilai-nilai pancasila dalam berbangsa dan bernegara. (*)