Pamekasan — Dugaan jual beli kursi Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan di Pamekasan, yang terkuak dalam rekaman telepon antara Staf Bawaslu Z dan S, terus bergulir.
Ketua Bawaslu Pamekasan Abdullah Saidi mengaku sudah berkonsultasi dengan Bawaslu Jatim.
Dia mengaku menerima saran agar tidak mengambil kesimpulan atau keterangan sepihak dalam menyelesaikan persoalan yang menyeret nama baik institusinya tersebut.
Kepada mediajatim.com, Selasa (22/11/2022), Saidi mengatakan masih akan mendatangkan dan meminta klarifikasi kepada S, yang ditawarkan tarif lolos jadi Panwaslu Kecamatan oleh Z Rp7,5 juta.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jawa Timur A. Warits mengaku belum menerima konsultasi apa pun terkait perkara tawar-menawar lulus Panwaslu yang dilakukan oknum staf Bawaslu Pamekasan.
“Saya malah baru dengar terkait persoalan itu, sebelumnya belum mendengar dari siapa pun, apalagi konsultasi dari kabupaten,” jelasnya kepada mediajatim.com, Selasa (22/11/2022).
Warits menegaskan, tawar-menawar dengan uang pada rekrutmen Panwaslu seharusnya tidak terjadi.
“Tapi saya tidak bisa komentar panjang, sebab baru dengar,” imbuhnya.
Mantan Ketua KPU Sumenep itu mengaku akan menunggu laporan dari Bawaslu Pamekasan untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya sehingga segera terselesaikan. (rif/ky)