Pamekasan — Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Nahdliyin Pamekasan (APNP) mendatangi Komisi II DPRD setempat, Senin (28/11/2022).
Kedatangan mereka ke gedung legislatif ini untuk menyampaikan keluhan petani terkait pupuk subsidi yang sampai detik ini belum terselesaikan.
Ketua APNP Arif Rahman Hudaifi menyampaikan, ada tiga pokok permasalahan yang disampaikan ke Komisi II.
“Pertama, masih banyaknya petani yang tidak masuk RDKK, dan kedua minimnya informasi penyaluran pupuk ke petani, dan ketiga, petani mengeluh karena harga yang harus dibeli jauh dari harga eceren tertinggi (HET),” terang Arif.
Mantan aktivis PMII Kota Malang itu mengatakan, langkah ini dilakukan oleh karena dinas pengampu yang seharusnya bertanggung jawab justru tidak banyak turun ke lapangan.
“Padahal temuannya ada, temuan itu juga sudah kami sampaikan, tapi dinas pertanian, kok, tidak ada tindak lanjut. Terkesan ada pembiaran, makanya kami sampaikan keluhan ini ke Komisi II,” papar pria asal Kecamatan Pakong itu.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Mohammad Ali menyambut baik apa yang disampaikan APNP.
“Terima kasih kepada teman-teman telah mewadahi dan menyampaikan aspirasi petani pada kami,” sambutnya.
“Kami akan segera mendesak dinas terkait untuk segera menindaklanjuti temuan-temuan yang disampaikan teman-teman tadi,” pungkasnya.(ak/ky)