Beberapa bulan lalu, Ketua Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pamekasan–rekanita Luluk–menghubungi saya, dan katanya, ketua dan pengurus IPPNU Jawa Timur (Jatim) mau bertemu saya.
Tetapi karena sulitnya mengatur waktu antara saya dan ketua PW IPPNU, akhirnya kita tidak bisa bertemu, dan saya arahkan untuk bertemu Wakil Ketua PCNU KH Ihya dan sekretaris, dan akhirnya bertemu di Kantor PCNU Pamekasan.
Dari pertemuan itu saya mendapat laporan bahwa Konferensi Wilayah (Konferwil) IPPNU Jatim akan digelar di Pamekasan.
Terakhir kali saya bertemu dengan Ketua IPPNU Jatim ialah pada saat Akreditasi Nahdlatul Ulama (NU) Award di Kantor PCNU Pamekasan, kemudian setelah itu, sekitar 10 hari yang lalu, pengurus IPPNU jatim dan beberapa pengurus datang ke rumah saya menyampaikan perihal Konferwil ini.
Pembukaan Konferwil IPPNU Jatim di Pendapa Pamekasan, Selasa (27/12/2022), semakin membuka mata hati saya betapa hebatnya NU.
Sebab, di dalam Badan Otonom (Banom) NU bernama IPPNU ini, pemudi-pemudi NU dilatih, dididik, dan digembleng tentang perjuangan, kegigihan, ketangkasan dan khidmah untuk agama, nusa dan bangsa.
Dalam sambutannya, Ketua PW IPPNU Jatim, rekanita Puput, dengan begitu lugas, tanggap, haru dan penuh semangat mendorong pemudi NU untuk berkhidmah terhadap organisasi.
Tidak kurang, IPPNU Jatim memiliki lebih dari 40 cabang di beberapa kabupaten di Jatim dan memiliki ratusan anak cabang serta ribuan pengurus komisariat dan ranting di seluruh Jawa Timur.
Ini betul-betul membuka cakrawala berpikir kita tentang arti dari sebuah perjuangan kaderisasi organisasi seperti NU.
Kita tidak bisa menafikan bahwa keberadaan IPPNU di Jatim, khususnya di Pamekasan, sangat terasa kontribusinya, utamanya dalam membangun dan membentuk kader yang akan menjadi ibu-ibu Muslimat dan calon ibu pemimpin pada masa mendatang.
Sebagai orang NU, saya semakin cinta kepada NU, sebab sejak masa pelajar, sudah diajari tentang bagaimana berorganisasi, tentang loyalitas, kebersamaan, juga diajari bagaimana cara berjuang belajar dan bertakwa yang di dalamnya ada proses yang harus dilalui mulai sejak Makesta, Lakmud hingga Lakut.
Di dalamnya juga ada canda, tawa dan berbagai dinamika berorganisasi dan demokrasi. Dari sini juga bisa diambil hikmah tentang betapa besarnya NU.
Organisasi pelajar putri saja memiliki cabang lebih dari 40 se-Jatim, belum lagi IPNU, Ansor, Fatayat, Muslimat, Pergunu, Pagar Nusa dan NU itu sendiri.
Semoga Konferwil XXI IPPNU Jatim di Pamekasan kali ini, betul-betul membuka mata kader IPPNU Pamekasan untuk semakin gigih, semangat dan selalu inovatif serta tidak kenal lelah dalam belajar, berjuang dan bertakwa, serta kader-kader NU ke depan menjadi kader yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw., yaitu, “Syubbanul Yaum Rijalul Ghad.”
Atas nama PCNU Pamekasan, saya ucapakan selamat berkonferwil.(*)
Pamekasan, 27 Desember 2022.
Oleh: Taufik Hasyim
(Ketua PCNU Pamekasan)