Pamekasan — Dewan Kesenian Pamekasan (DKP) berencana mengubah Taman Asri Kowel menjadi Taman Budaya Pamekasan sejak tahun 2022 lalu. Namun hingga saat ini masih belum terealisasi.
Ketua DKP Widya Pratopo mengatakan, ketersediaan anggaran menjadi kendala sejauh ini. Bahkan, pihaknya mengaku belum mengetahui besaran dana hibah yang akan diterima DKP pada tahun 2023 ini.
“Tanggung jawab kami tahun ini bertambah. Saya harap anggarannya juga harus bertambah, sesuai kebutuhan,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (6/1/2023).
Padahal, dia menambahkan, DKP ingin segera mendapatkan kejelasan persoalan anggaran tersebut, agar bisa segera memperbaiki beberapa fasilitas di Taman Asri Kowel yang sudah rusak.
Menurut Widya, pihaknya juga sudah mengajukan usulan tambahan anggaran kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan. Akan tetapi, tidak disetujui.
“Tahun lalu, DKP mendapat dana hibah sebesar Rp50 juta. Semoga tahun ini lebih besar, sebab sedang merintis Taman Budaya Pamekasan,” imbuhnya.
Selain itu, disebutkan, DKP juga sudah berupaya menghubungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH), namun masih belum membuahkan hasil maksimal.
“Saya hanya diberikan saran untuk tidak berharap banyak kepada APBD. Sebab anggarannya terbatas, makanya saya juga jadi bingung,” jelas Widya.
Sementara Kadisdikbud Pamekasan Akhmad Zaini menyarankan agar DKP fokus menghidupkan kegiatan kesenian lebih dahulu, ketimbang memikirkan pengembangan fisik.
“Kami terkendala keterbatasan anggaran untuk mengabulkan usulan tersebut,” jelasnya, Jumat (6/1/2023).
Kata Zaini, publik lebih melihat kegiatan DKP yang berkaitan dengan seni. Sebab, hal itu yang akan menarik minat masyarakat.
“Taman Asri Kowel itu, kan, masih bisa digunakan bangunannya. Buat kegiatan, masyarakat pasti datang,” pungkasnya. (rif/zul)