7_20240630_204808_0001
Display Hari Bhayangkara'24_20240701_101916_0000
Daerah  

Kasus Pembuangan Bayi di Sumenep, Aktivis Perempuan: Jangan Salahkan yang Membuang!

Media Jatim
Aktivis Perempuan
(Dok. Media Jatim) Sekretaris Cabang (Sekcab) Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Sumenep Nunung Fitriana.

Sumenep, mediajatim.com — Kasus pembuangan bayi di belakang Puskesmas Batuan, Sumenep, Minggu (12/2/2023), menuai perhatian dari berbagai pihak.

Salinan dari Display MJ_20240629_182830_0000
3_20240630_150012_0001
8_20240630_204808_0002
4_20240630_150012_0002
5_20240630_150012_0003
Display Hari Bhayangkara'24_20240701_134128_0000

Seperti dari Sekretaris Cabang (Sekcab) Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Sumenep Nunung Fitriana, Senin (13/2/2023). Dia menegaskan, pembuangan bayi itu tidak sepenuhnya kesalahan dari pelaku yang diduga FA (19).

9_20240630_225018_0000
6_20240630_204808_0000
Display Hari Bhayangkara'24_20240630_230750_0000
10_20240630_225018_0001
11_20240630_225018_0002

“Tetap harus dibaca sebagai kekerasan, sebab adanya relasi kuasa. FA bisa saja tidak berdaya meminta pertanggungjawaban pasangannya dan harus menanggung beban sendiri,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Senin (13/2/2023).

Baca Juga:  Dinsos Bangkalan Akui Kesulitan Sosialisasikan Penanganan Anak Terlantar

Sehingga, menurut Nunung, jika memang benar bayi tersebut hasil dari hamil di luar nikah, pihak kepolisian wajib menangkap pria yang telah menghamilinya.

“Polisi wajib menangkap lelaki bejat itu,” jelasnya.

Dia menegaskan, ibu yang membuang anaknya itu pasti memiliki rasa cemas, takut dan trauma atas kehamilannya.

“Hal itu harus bersama-sama dilihat, agar kita tidak hanya menyalahkan ibu yang membuang bayi,” tambahnya.

Selain itu, Nunung juga meminta masyarakat untuk tidak menghujat terduga pelaku, melainkan harus ikut mengayomi dan menguatkan keluarga yang bersangkutan.

“Peristiwa ini sekaligus warning bagi pemerintah daerah agar lebih komprehensif dalam membuat program pemberdayaan perempuan dan remaja. Tujuannya, agar mampu membentengi diri dari perilaku tak terpuji,” papar Nunung.

Baca Juga:  Kepala DLH Sumenep Sebut 60 Persen Sampah di TPA Berasal dari Rumah Warga dan Pasar

Perempuan yang juga aktif di PC Fatayat NU Sumenep itu menyebutkan, dalam dua bulan terakhir, peristiwa pembuangan bayi telah terjadi sebanyak dua kali di Sumenep.

“Seharusnya ini menjadi perhatian yang harus dicarikan solusi,” tukasnya.

Hal yang sama juga diungkap Ketua Korps Putri (Kopri) PMII Sumenep Alina Wafi. Dia meminta masyarakat agar bijak dalam menanggapi persoalan tersebut.

“Perempuan cenderung disalahkan. Padahal, sejatinya mereka kadang hanya menjadi korban pemaksaan pasangannya, atau faktor lainnya,” jelasnya kepada mediajatim.com, Senin (13/2/2023).

Terlepas dari itu, kata Alina, pihaknya mengharap aparat penegak hukum agar segera menelusuri motif yang melatarbelakangi terjadinya kasus pembuangan bayi tersebut.

“Kasus ini harus cepat diusut tuntas,” pungkas Alina. (rif/zul)