Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

Sumenep Jadi Kabupaten Termiskin Ketiga se-Jatim, Aktivis Gempar Desak Kadinsos P3A Turun Jabatan

Media Jatim
Aktivis Gempar
(Dok. Media Jatim) Aktivis Gempar gelar unjuk rasa di depan kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Selasa (21/2/2023)

Sumenep, mediajatim.com — Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlementer (Gempar) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, pada Selasa (21/2/2023).

Dalam aksi ini, mereka mendesak agar Kepala Dinsos P3A Sumenep, Achmad Zulkarnain turun dari jabatannya.

Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Muhammad Nur, dalam orasinya, Kepala Dinsos P3A telah gagal menunaikan tugasnya dalam mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Sumenep.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Juni 2021, Sumenep ada di posisi ketiga sebagai kabupaten termiskin se-Jatim.

“Dari kenyataan ini, lalu bagaimana program Dinsos P3A yang sejatinya bergerak dalam sektor pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sumenep,” teriaknya, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga:  PAUD Sumekar Gelar Lepas Pisah, Kepsek Harap Lulusan Terus Belajar Sepanjang Hayat

Nur menilai, selama ini Kadinsos P3A Sumenep tidak punya inovasi dalam menekan angka kemiskinan. Selain itu, lanjut Nur, Zulkarnain juga sering menebar janji-janji palsu sejak dulu.

Banner Iklan Media Jatim

“Semisal janjinya untuk melakukan labelisasi terhadap penerima Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) yang dijanjikan sejak tahun 2019 hingga sekarang tidak kunjung ada kejelasan,” ungkapnya kepada mediajatim.com.

Padahal, kata pemuda asal Kecamatan Dasuk itu, program tersebut sangat penting untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat luas dalam menilai apakah Bansos itu tepat sasaran atau tidak.

“Selama ini banyak ditemukan Bansos yang tidak tepat sasaran, bahkan ada data ganda penerima bantuan dari pemerintah itu,” imbuhnya.

Baca Juga:  PUTR Sumenep Akan Segera Realisasikan Program Sanitasi di 16 Desa Tahun Ini

Setelah cukup lama melalukan aksi, Kadinsos P3A Sumenep akhirnya menemui massa aksi. Dia memberikan beberapa klarifikasi menyangkut tuntutan-tuntutan Gempar.

Kepala Dinsos P3A, Achmad Zulkarnain menjelaskan, bahwa pada tahun ini, pihaknya sedang menganggarkan program labelisasi untuk penerima PHK. Itu artinya, Dinsos P3A Sumenep masih sedang dalam proses penggarapan, bukan meninggalkan program tersebut.

Selain itu, Zulkarnain juga memaparkan bahwa selama ini dirinya tidak diam saat kabupaten berjuluk Kota Keris ini dilanda masalah-masalah kemiskinan.

“Bahkan kami ada rencana memberikan bantuan berupa kursi roda kepada penyandang disabilitas,” pungkasnya, Selasa (21/2/2023).(mj11/faj)