Sumenep, mediajatim.com — Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep dilanda badai dalam tiga pekan terakhir.
Imbasnya, lalu lintas barang tersendat dan warga mengaku kekurangan kebutuhan pokok seperti beras, elpiji dan bahan bakar minyak.
Bahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun mediajatim.com, warga menyantap singkong sebagai pengganti beras.
Ketua Komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath meminta pemerintah segera bergerak cepat mengatasi hal itu.
“Laksanakan operasi pasar untuk memastikan tidak ada tangan gaib yang memberatkan warga,” ungkapnya, Senin (27/2/2023).
Legislatif asal Masalembu itu menuturkan, krisis semacam ini bukan hanya terjadi sekali, namun, setiap musim.
Masalembu, kata Darul, berada di tengah Pulau Jawa dan Kalimantan. Pulau ini selalu dilanda badai pada setiap angin muson barat tiba.
Para pencari berkah laut sudah pasti menghentikan seluruh aktivitasnya. Mereka akan kembali melaut bila badai sudah sirna.
“Pulau Masalambu ini jaraknya sekitar 130 mil dari Kota Sumenep, dan ketika diterpa cuaca buruk dan badai, maka distribusi barang tersendat, kapal berhenti menyeberang laut, barang langka dan kelangkaan ini lambat laun menjadi krisis,” paparnya.
Sudah beberapa pekan ini, tambah politis PDI Perjuangan itu, Kapal Sabuk Nusantara 92 terparkir di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akibat badai dan cuaca tidak menentu.
“Sehingga memengaruhi mobilitas logistik yang hendak di bawa ke Pulau Masalembu. Semoga badai segera berlalu,” pungkasnya.(*/ky)