Bentrok Lantaran Batas Teritorial Laut, Kepala Nelayan Asal Desa Labuhan Dipukul hingga Bocor: Kapolsek Kwanyar Tutupi Adanya Korban

Media Jatim
Bentrok Nelayan
(Dok. Media Jatim) Nelayan Desa Batah Barat, Kecamatan Kwanyar, saat menunggu kedatangan nelayan Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Sampang, Minggu (5/3/2023).

Bangkalan, mediajatin.com — Telah terjadi bentrok antara nelayan dari Desa Batah Barat, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, dengan nelayan Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, pada Minggu (5/3/2023), pukul 11.00 WIB di wilayah pesisir Desa Batah Barat.

Berdasarkan keterangan saksi mata, warga Desa Batah Barat, AR menyampaikan, bentrok antara nelayan tersebut terjadi lantaran ada salah seorang nelayan dari Desa Labuhan yang melewati batas teritorial laut saat menangkap ikan.

“Nelayan Labuhan melewati batas teritorial laut, sehingga terlibat konflik dengan nelayan di sini (nelayan Desa Batah Barat, red.), lalu ada kabar akan ada serbuan dari nelayan sampang,” katanya, Senin (6/3/2023).

Baca Juga:  Korban Kebakaran Plumpang Asal Sumenep Bertambah, Dinsos P3A Salurkan Bantuan

Karena insiden tersebut, salah seorang nelayan asal Desa Labuhan, kata AR, mengalami bocor di kepalanya dan langsung dilarikan ke Puskesmas Kwanyar untuk mendapat perawatan medis.

“Yang luka itu adalah nelayan Labuhan, tapi sudah diamankan dan dirawat di Puskesmas Kwanyar,” terangnya.

Kepala Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Jawahir membenarkan, bahwa warganya mengalami luka kepala dalan insiden ini. Katanya, korban hanya mengalami luka ringan di kepala karena dipukul balok kayu.

Lebih lanjut Jawahir menjelaskan, korban adalah nelayan baru yang tidak tahu perjanjian batas wilayah laut atara nelayan Kecamatan Sreseh, Sampang dan nelayan Kecamatan Kwanyar, Bangkalan.

Baca Juga:  Bus Madura-Jakarta Terguling di Jalan Bluto Sumenep: Sopir Patah Tulang, 8 Penumpang Luka-Luka

Perjanjian mengenai batas teritorial laut antara dua wilayah tersebut, ucap Jawahir, sudah puluhan tahun disepakati bersama.

“Tapi mungkin kurang sosialisasi dari Pemerintah Daerah (Pemda),” imbuhnya, Selasa (7/3/2023).

Kapolsek Kwanyar AKP Mansyur memberikan keterangan, konflik antar nelayan Batah Barat dan Labuhan sudah selesai dan aman.

Sebab, lanjut Mansyur, tidak sampai terjadi bentrok. “Tidak ada, sudah aman,” katanya singkat, Senin (6/3/2023).

Saat ditanya soal senjata tajam yang dibawa warga setempat dan adanya korban, sebagaimana yang ada dalam beberapa video yang beredar, Mansyur mengelak.

“Tidak ada senjata tajam dan juga korban, sudah kami akomodir,” pungkasnya.(hel/faj)