TPA di Sumenep Overload, Per Hari Sampah Mencapai 33,32 Ton

Media Jatim
Sampah
(Moh. Faiq/Media Jatim) Tumpukan sampah menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Torbang, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Rabu (10/5/2023).

Sumenep, mediajatim.com— Produksi sampah di Kabupaten Sumenep terus mengalami peningkatan.

Plt Kepala UPT. Pengelolaan Sampah Achmad Junaidi mengatakan, produksi sampah di Sumenep terus mengalami kenaikan sejak tahun 2021.

“Pada tahun 2021, sampah yang dihasilkan dalam sehari mencapai 32,50 ton, di tahun 2022 setiap harinya meningkat menjadi 32,82 ton, kemudian pada tahun ini meningkat kembali hingga mencapai 33,32 ton per hari,” jelasnya, Rabu (10/5/2023).

Sementara luas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tersedia di Sumenep, kata Junaidi, hanya satu hektare. Menurutnya, TPA saat ini sudah overload.

“Untuk menangani volume sampah yang terus naik kami akan membangun Pusat Daur Ulang (PDU) di TPA. Karena kalau menambah lokasi landfill biayanya cukup mahal, berkisar Rp10-20 milliar,” terangnya.

Baca Juga:  Mendekati Libur Lebaran, Anggaran Pemeliharaan Tiga Wisata Pelat Merah di Pamekasan Hanya Rp11 Juta

Penggerak Komunitas Bank Sampah Syariah Indonesia (KBSSI) Dita Anis Zafani menerangkan, tidak terkendalinya produksi sampah di Sumenep karena sistem pengelolaannya masih menggunakan metode penimbunan atau open dumping dan landfill.

“Padahal sampah yang ditimbun itu menghasilkan metana yang 25 kali lebih berbahaya dari CO2 ke udara. Kemudian dari hal tersebut akan menaikkan suhu bumi,” ungkapnya, Rabu (10/5/2023)

Perempuan asli Sumenep ini menyebutkan, itulah sala satu hal yang memicu terjadinya perubahan iklim. Seharusnya, kata Dita, kita mulai beralih ke metode lain, seperti pembuatan kompos, pemilahan, dan daur ulang.

Baca Juga:  Jelang HUT ke-79 RI, Rutan Sumenep Usulkan Ratusan Napi Dapat Remisi

“Tiga opsi terakhir ini selain bisa mengurangi sampah juga dapat mendorong perkembangan ekonomi,” pungkasnya.(fa/faj)