web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Aliyadi Mustofa Jadi Bacaleg DPRD Jatim 2024 untuk Ketiga Kali, Target 300 Ribu Suara

Media Jatim
Aliyadi Mustofa
(Dok. Media Jatim) Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Aliyadi Mustofa.

Surabaya, mediajatim.com — Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Timur mendaftarkan 120 nama Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD ke KPU, Sabtu (13/5/2023).

Satu nama di antaranya adalah Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Aliyadi Mustofa. Dia mendapat mandat untuk maju untuk ketiga kalinya sebagai Bacaleg DPRD Jawa Timur Pemilu 2024.

Pada 2019 lalu, Aliyadi mendapatkan suara tertinggi Nasional, yakni 225 ribu dari Dapil XIV Madura.

“Tahun ini targetnya 300 ribu,” ungkapnya saat dihubungi mediajatim.com melalui saluran telepon, Minggu (14/5/2023).

Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur itu menerangkan, tahun 2024 dia akan mematangkan strategi politiknya untuk mendapatkan suara lebih banyak dari Pemilu 2019.

Baca Juga:  Panen Perdana Padi Varietas HMS 400 Dihadiri Kemendes

Aliyadi mengatakan bahwa saat ini, ada 161 kepala desa (Kades) di Madura yang sudah pasti memberikan dukungan untuk dirinya di Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) Jawa Timur 2024.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
Display Adhyaksa 2024_20250522_143518_0003
Display Adhyaksa 2024_20250522_143518_0002
Display Adhyaksa 2024_20250522_143518_0001
Display Adhyaksa 2024_20250522_143518_0000

“Jadi saya harus nambah perolehan suara, kalau tidak nambah berarti tidak ada peningkatan, terangnya.

Komitmennya ketika terpilih lagi sebagai anggota DPRD Jatim, kata Aliyadi, tidak akan berubah, yakni, akan berjuang untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat Madura.

Kemajuan dimaksud di antaranya akan mendukung perbaikan infrastruktur pedesaan yang jarang tersentuh Pemerintah Kabupaten (Pemkan) seperti jalan kampung, jalan makadam, jalan lingkungan, dan air bersih.

Baca Juga:  Rakornas II ARJ Tetapkan Haidar Alwi Sebagai Calon Menteri Kabinet Jokowi-Amin

“Kemudian pendidikan, kita tahu pendidikan swasta berbasis pesantren di desa-desa ini jarang tersentuh pemerintah, itu yang saya lakukan, dan lembaga seperti madrasah diniah, TK, TPQ, sudah banyak yang terbantu dari APBD Provinsi Jawa Timur,” paparnya.

Komitmen ini, imbuh Aliyadi, sudah dilakukannya dan akan kembali dilakukan dengan cara terus memperjuangkan aspirasi dan keinginan masyarakat demi kesejahteraan dan kemakmuran Madura.(*/ky)