PERIODE II

Cara Santri Annuqayah Sumenep Jaga Lingkungan, Sampah Disulap Jadi Paving dan Pupuk Kompos

Media Jatim
Annuqayah
(Dok. Media Jatim) Proses pemilahan dan penghitungan sampah plastik di halaman Pondok Pesantren Annuqayah, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.

Sumenep, mediajatim.com — Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, memiliki komitmen yang tinggi dalam menangani sampah.

Ketua Pengurus Ponpes Annuqayah Daerah Lubangsa Putri Faizatin mengatakan, merawat lingkungan itu wajib. Karena itulah, pengelolaan sampah di Annuqayah hingga saat ini terus digalakkan.

“Karena jika sampah tidak dikelola dengan baik, maka akan berpengaruh pada kesehatan kita. Bahkan bukan tidak mungkin, jika tidak dikelola, bisa-bisa sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), akhirnya overload,” terangnya, Senin (29/5/2023).

Faizatin memaparkan, proses pengelolaan sampah di Anuqayah dimulai dari kamar para santri. Jadi, santri di kamarnya masing-masing diwajibkan memilah sampah berdasarkan jenisnya.

Baca Juga:  Sampah Menumpuk Seiring Pertumbuhan Ekonomi, Wabup Pamekasan: Tata Kelola Harus Dimulai dari Rumah tangga!

Kata Faizatin, ada tiga jenis sampah yang harus dipilah oleh para santri, yaitu sampah plastik, sampah organik, dan sampah residu.

“Khusus sampah plastik, biasanya sebagian disetorkan ke pengurus bagian ekologi untuk didaur ulang menjadi handycraft,” tukasnya.

Sementara sisanya, lanjut Faizatin, dikirim ke tempat daur ulang sampah di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jatian.

“Di sana, sampah plastik yang tidak bisa diolah menjadi handycraft, didaur ulang menjadi paving, kemudian dipasarkan. Sedangkan untuk sampah organik dan sampah residu, setelah proses karbonasi, kami jadikan pupuk kompos,” imbuhnya.

Baca Juga:  Fausi: HSN Momentum Santri Wujudkan Jihad Khairunnas Anfa’uhum Linnas

Koordinator Kebersihan Lingkungan Pengurus Ponpes Annuqayah Lubangsa Putri Siti Shafiyah menyebutkan, proses pengolahan sampah di UPT Jatian dilakukan oleh 20 santri.

“Untuk menunjang kemampuan dalam mengelola sampah, kami juga telah mendelegasikan santri untuk belajar ke Desa Panggungharjo, Yogyakarta,” ucapnya, Senin (29/5/2023).

Perempuan yang akrab disapa Shafi ini menambahkan, selain melakukan pengelolaan sampah, pihaknya juga terus mendorong para santri Annuqayah agar meminimalisir produksi sampah, dengan menggunakan wadah tidak sekali pakai.

“Termasuk, kami juga mengkampayekan aksi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam menangani sampah di lingkungan pesantren maupun di luar pesantren,” pungkasnya.(fa/faj)