Rata-Rata Jenjang Sekolah Warga Bangkalan sampai SD, Dewan Pendidikan Sebut Data BPS Tak Bisa Jadi Acuan

Media Jatim
Pendidikan
(Helmi Yahya/Media Jatim) Siswa SD Banyuajuh 2 saat melakukan pembelajaran di halaman sekolah, Senin (5/6/2023).

Bangkalan, mediajatim.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Bangkalan merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2022. Di bidang pendidikan, rata-rata harapan peluang sekolah masyarakat Bangkalan 11,91 tahun.

Sedangkan faktanya, rata-rata lama sekolah penduduk di Bangkalan hanya 5,97 tahun, hampir setara dengan lulusan SD.

Ketua Dewan Pendidikan Bangkalan Abdullah mengatakan, jika melihat data IPM Bangkalan, tingkat pendidikan masyarakat nampak masih rendah.

Padahal, menurut pria yang akrab disapa Abdi itu, kesadaran pendidikan di Bangkalan sudah banyak perkembangan dan kemajuan. “Data yang diambil Badan Pusat Statistik (BPS) ini kan hanya sampel, mungkin hanya 20 persen, jadi tidak bisa menjadi acuan,” ungkapnya, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga:  Terbitkan SE Libur Pilkada 2024, Pj Bupati Pamekasan Ajak ASN Tak Golput

Kata Abdi, IPM bidang pendidikan di Bangkalan sudah meningkat, melampaui data yang dirilis BPS. Hal itu dapat dilihat dari data di lapangan bahwa sudah banyak masyarakat yang sekolah dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Banner Iklan Media Jatim

Pihaknya berencana akan mengadakan sosialisasi mengenai perkembangan pendidikan di Bangkalan.

Selain untuk membantah data IPM yang dirilis BPS, sambung Abdi, juga untuk menunjukkan bahwa pendidikan di Bangkalan telah berkembang.

“Nanti akan kami buat sosialisasi bahwa banyak karya dan kreativitas siswa di Bangkalan yang sudah berkembang, sekaligus akan jadi ajang promosi,” tuturnya.

Baca Juga:  170 Kades Bangkalan Ikut Demo ke DPR, Tuntut Perpanjang Masa Jabatan Hingga 9 Tahun

Kepala BPS Bangkalan Son Haji menyebutkan, data IPM itu sudah berdasarkan survei langsung di lapangan, yang dilakukan oleh tenaga profesional. Para penyurvei itu sudah dilatih untuk memastikan data yang diperoleh valid.

“Tugas kami hanya melakukan survei di lapangan, kemudian mengolah sesuai dengan arahan BPS pusat, dipercaya atau tidak, kami sudah sajikan data dan faktanya,” tanggapnya.(hel/faj)