Bupati Sumenep: Pers yang Kritis Jangan Dicoret, Kita Perlu juga Diberitakan “Buruk” untuk Berbenah!

Media Jatim
Pers Sumenep
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat sambutan di acara Kabar Madura, Sabtu (10/6/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Bupati Sumenep Achmad Fauzi menginginkan pers tidak dikerdilkan.

InShot_20241111_121036630
InShot_20241111_154314461
IMG-20241108-WA0045

Dia meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat mentolerir media yang menulis berita secara kritis.

“Kritikan-kritikan itu juga penting, selama itu memang benar,” ungkapnya dalam acara perayaan hari jadi Kabar Madura ke-11 di Kabupaten Sumenep, Sabtu (10/6/2023).

Dia menegaskan, pers yang kritis tidak perlu diprotes dan dicoret kerja samanya. Sebab, kata Fauzi, kritik itu juga berguna untuk perbaikan.

Baca Juga:  Proses Hukum Pelecehan Seksual Eks Teller BNI Pamekasan Terus Bergulir, Pengacara Korban: Menguatkan Bukti yang Ada!

“Karena produk pers itu pasti ada faktanya, dan itu harus ditoleransi,” paparnya.

IMG-20241112-WA0015
Dinas lingkungan hidup kabupaten sumenep_20241112_113109_0000

Dalam kesempatan tersebut, Fauzi juga mengatakan bahwa berita “buruk” itu juga penting, sebab, pers memang berfungsi mengontrol kebijakan publik.

“Sebab itu juga akhirnya saya bisa mengevaluasi kerja kepala dinas,” tuturnya.

Lebih dari itu, kata Fauzi, produk tulisan pekerja pers profesional itu mahal, sebab, mereka harus turun ke lapangan, membangun jaringan dan menggali data.

Baca Juga:  Kekurangan Figur, Direktur Perumdam Tirta Jaya Pamekasan Kembali Diisi Pejabat Sementara

“Kita harus paham-paham juga pada persoalan begini,” tuturnya. “Dan jika ruang gerak pers sempit, maka program pemerintah tidak akan tersampaikan dengan baik,” pungkasnya.(*/ky)